Bahkan, dari 1.700 hektare lahan pengembangan jagung ini, petani sudah menanamnya 1.749 hektare lahan atau setara 102 persen dari target diberikan Kementerian Pertanian.
Sumber dana pegembangan ini selain APBK dan DOKA, juga APBA dan swadaya.
"Adapun produksi jagung yang telah dicapai sampai akhir Juli 2020, yaitu 9.893 ton.
Jika dikorversi ke jumlah nominal uang mencapai Rp 34.625.000.00. Jadi rata-rata setiap hektare petani dapat meraup keuntungan Rp 18 juta hingga Rp 19 juta dengan hasil tes ubinan 8,2 ton/hektare," sebut Muzakkir. (*)