Info Bener Meriah

Bupati Sarkawi Jumpai Kementerian Pertanian RI, Ajukan Permohonan Balai Pengembangbiakan Sapi Potong

Penulis: Budi Fatria
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi menyerahkan proposal permohonan yang diterima oleh Sekretaris Jenderal Momon Rusmono di Kementerian Pertanian RI, Jakarta, Kamis (13/8/2020).

Disebutkan Wahidi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya terbatasnya anggaran daerah yang dapat dialokasikan untuk subsektor peternakan.

Selain itu, juga terbatasnya sumber daya manusia (SDM ) yang dapat mengelola peternakan skala besar dan faktor non teknis lainya.

Justru itu, untuk dapat menjawab hal tersebut Bupati Bener Meriah memohon agar pemerintah pusat melalui kementerian dapat membanggun sebuah balai pengembangan ternak sapi potong di dalam kawasan yang ada.

Juventus Bakal Kehilangan Ronaldo dan Paulo Dybala Pasca Gagal di Liga Champions

Sementara untuk Ruislag lahan AAB dengan lahan peternakan Uber-Uber, sebagaimana diketahui,Kabupaten Bener Meriah adalah satu kabupaten penghasil kopi Arabika Gayo sebagai komoditi andalan ekspor dari Provinsi Aceh.

Disamping Kopi Arabika, pihaknya sedang mengembangkan Komoditi ekspor lain bekerja sama dengan PT Great Giant Pineapple (GGP) Lampung.

Saat ini telah memasuki tahap akhir uji coba (demplot), di lahan demplot seluas 4 hektar yang terletak di Kecamatan Pintu Rime Gayo.

"Berdasarkan perkembangan uji coba yang kami amati bersama PT Great Giant Pineapple (GGP), Pisang Cavendish berpeluang besar sebagai komoditi andalan ekspor di samping Kopi Arabika. Sehingga pemanfaatan lahan di Kabupaten Bener Meriah dapat lebih optimal, di mana untuk dataran tinggi (1.000 m DPL) terdapat Kopi Arabika, sedang dataran menengah rendah (1.000 M DPL) di produksi pisang Cavendish," terang Wahidi.

Di sekitar areal demplot itu, kata Wahidi lagi, masyarakat saat ini menanam kopi robusta, kemiri, pinang, dan berbagai tanaman dataran menengah lain.

Termasuk lahan yang belum dimanfaatkan secara intensif oleh masyarakat.

Untuk mendorong masyarakat membudidayakan komoditi ekspor seperti pisang Cavendish, diperlukan lahan inti seluas kurang lebih 400 hektar.

Dimana lahan inti tersebut bertujuan, tambah Wahidi, untuk memenuhi volume ekspor minimal.

Satu-satunya lahan ideal sebagai lahan inti untuk pengembangan pisang Cavendish adalah lahan Aceh Agribisnis (AAB ) yang merupakan aset Balai pembibitan ternak dan hijauan makanan ternak, Indrapuri Aceh Besar, Kementerian Pertanian RI. 

Ia menerangkan, sesuai dengan Qanun nomor 13 tahun 2016 tentang RTRW Kabupaten Bener Meriah areal yang diperuntukan sebagai lokasi pengembangan ternak adalah di kawasan Uber-uber dan Blang Paku Kecamatan Mesidah .

Dibeberkan Wahidi, luas kawasan tersebut mencapai 4.096 hektar, secara tradisional merupakan kawasan pengembangan peternakan yang sudah dilakukan oleh masyarakat sejak ratusan tahun lalu. 

Untuk itu, pemerintah daerah Kabupaten Bener Meriah bermaksud melakukan pengembangan bibit ternak di kawasan itu.

Halaman
123

Berita Terkini