Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM,SUBULUSSALAM - Sedikitnya 46 orang kerabat dilaporkan kontak erat dengan pasien Covid-19 yang meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Informasi itu disampaikan Irhamni S.ST, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) menular, Dinas Kesehatan Kota Subulussalam dalam konferensi pers, Jumat (14/8/2020) sore.
Irhamni mengatakan tim Dinkes Kota Subulussalam telah melakukan tracking terhadap pasien covid-19 yang meninggal sehari lalu.
Hasil tracking terhadap keluarga pasien ada 46 orang yang didikabarkan kontak erat dengan almarhumah.
Dikatakan, 46 kerabat almarhumah akan menjalani swab. Selain itu, Dinkes juga mendata masyarakat atau tetangga pasien yang diduga ada berkunjung.
“Kerabat yang kontak erat ada 46 orang, kemudian ada juga masyarakat lain yang merupakan tetangga pasien,” terang Irhamni
Untuk para tetangga pasien covid-19 ini akan dilakukan rapid test. Sedangkan keluarga yang kontak erat akan mejalani tes swab.
• DPRA Ajak Rakyat Jadikan Agustus Sebagai Bulan Penuh Sejarah
• Di Tengah Wabah Covid-19, Trio Penulis Aceh Lahirkan Buku Tentang Bencana
Swab dan rapid test terhadap kerabat yang kontak erat serta tetangga pasien Covid-19 tersebut dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona itu.
Dalam konferensi pers tersebut, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Subulussalam, Baginda Nasution SH MM menegaskan adanya warga Kota Subulussalam terkonfirmasi positif Covid-19.
Turut hadir Pelaksana Harian GTC-19 Khainuddin SKM, Kadishub Sahidin Berampu, Kabag Humas dan Protokol Amrin Cibro, Kabid P2P Dinkes Irhamni dan Camat Simpang Kiri Rahmayani Sari Munthe.
Pasien yang dinyatakan positif Covid-19 berinisial NM berusia 48 tahun asal Desa Subulussalam Barat, Kecamatan Simpang Kiri.
Dia meninggal di RSUD Kota Subulussalam pukul 09.30 WIB, Kamis (13/8) setelah menjalani perawatan beberapa hari di sana.
“Kami nyatakan benar bahwa pasien atas nama NM 48 tahun warga SUbulussalam Barat yang meninggal di RSUD Subulussalam kemarin positif Covid-19 berdasarkan hasil swab,” ujar Baginda.
Dikatakan, pasien berjenis kelamin perempuan tersebut masuk ke RSUD Subulussalam Sabtu (8/8) pekan lalu.
Awalnya, kata Baginda NM mengeluh lemas, demam sesekali dan cenderung mengantuk.
Semula tidak ada kecurigaan rumah sakit namun setelah sehari dirawat kondisi pasien semakin memburuk sehingga dipindahkan ke ruang ICU.
Di ruang ICU setelah dipantau saturasi oksigen cenderung turun sehingga pasien dilakukan rapid test dan hasilnya non reaktif.
Lalu pasien dikonsultasikan dari dokter penyakit dalam ke dokter paru oleh dokter paru disarankan untuk dilakukan pemeriksaan radiologi foto dada/thoraks.
Berdasarkan gejala pemeriksaan fisik dan hasil radiologi (foto dada/toraks) almarhumah NM mengarah gejala covid-19.
Karenanya, dokter paru menyarankan untuk melakukan swab dan dipindahkan ke ruang isolasi.
Sampel diambil pada Selasa (11/8/2020) lalu atas izin keluarga dilakukan tindakan resustasi namun tidak tertolong dan akhirnya meninggal pukul 09.30 WIB.
Saat meninggal hasil swab almarhumah belum keluar. Hasil pemeriksaa swab NM keluar pukul 12.30 WIB dan dinyatakan positif covid-19.
Hasil swab pasien NM tercatat dengan nomor C.93.04402RT/VIII/2020 dari laboratorium Unsyiah Banda Aceh.
“Jadi perlu kami sampaikan bahwa pasien atas nama NM benar terkonfirmasi Covid-19 berdasarkan hasil SWAB laboratorium Unsyiah Banda Aceh,” pungkas Baginda.(*)