SERAMBINEWS.COM – Nahas menimpa seorang remaja dari Desa Barusjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Remaja laki-laki yang bernama Yehezkiel Tarigan, berusia 16 tahun harus menderita kelumpuhan setelah terjatuh dari tangga.
Yehezkiel yang kini tinggal bersama kakeknya, lantaran kedua orangtuanya sudah menghadap Sang Pencipta.
Selain menderita kelumpuhan, Yehezkiel juga mengidap penyakit dekubitus alias bedsores.
Dikutip dari berbagai sumber, Dekubitus adalah area dari jaringan kulit yang rusak disebabkan oleh tekanan terus menerus sebagai akibat dari duduk atau tidur terlalu lama, sehingga mengurangi aliran darah ke daerah-daerah tertentu pada tubuh.
Orang-orang yang rentan terkena dekubitus ini adalah mereka yang karena suatu kondisi medis mengalami keterbatasan dalam mengubah posisi tubuh.
• Viral, Penampakan Sosok Mata Menyala di Samping Ranjang Bayi Tertangkap CCTV, Ternyata Prank
• Viral, Video Detik-Detik Rumah Pengantin Roboh Saat Melangsungkan Acara Pernikahan
Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di atas kursi atau kasur tanpa melakukan gerakan apapun.
Dekubitus dapat terbentuk secara cepat. Sebagian besar memar ini bisa disembuhkan dengan pengobatan, namun sebagian yang lain tidak bisa sembuh secara total.
Dalam sebuah unggahan Facebook Ghina Itink, Senin (10/8/2020), menceritakan awal penyebab remaja Juara 1 pegulat antar pelajar se-Sumut ini alami kelumpuhan.
Awalnya, Yehezkiel membantu seorang kuli bangunan yang sedang memperbaiki atap rumah gurunya.
Namun nahas, tangga yang menjadi pijakannya itu terjatuh dan meyebabkan tubuhnya kesakitan.
Yehezkiel kemudian dibawa ke rumah sakit dan, dirujuk ke RS Adam Malik Medan untuk dilakukan tindakan operasi karena ada lubang di bagian punggungnya.
• Hebat, Bocah Lelaki Ini Berani Naik Pesawat Sendirian Tanpa Didampingi Orangtua, Videonya Viral
• Viral Video Pengantin Perempuan Menangis di Pelaminan Karena Mantan Kekasih Datang ke Pernikahan
Setelah dilakukan tindakan operasi, Yehezkiel dipersilahkan pulang dan harus melakukan kontrol seminggu dua kali.
Karena keterbatasan biaya, kakek yang mengurusi Yehezkiel hanya mampu membawanya kontrol dua kali saja.
Setelah itu, kakeknya tak memiliki biaya untuk membahwa Yehezkiel melakukan kontrol ulang di Rumah Sakit Adam Malik.