" Kita heran dengan manajemen RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, yang membiarkan CT Scan rusak," sebut anggota DPRA, Anwar Husen
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Kerusakan satu unit computerized tomography scanner (CT Scan) di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli sejak tahun 2019.
Alat pendeteksi penyakit di tubuh pasien itu dibeli menggunakan dana
APBK Pidie tahun 2016 sekitar Rp 13 miliar itu belum kunjung diperbaiki.
Padahal, rumah sakit berplat merah itu sebagai Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) yang mengelola anggaran sendiri.
Sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang di kelola rumah sakit itu antara lain bersumber dari parkir, jasa medis dan sumber lainnya.
" Kita heran dengan manajemen RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, yang membiarkan CT Scan rusak," sebut anggota DPRA, Anwar Husen SPdI MAP, kepada Serambinews.com, Minggu (23/8/2020).
Ia menjelaskan, akibat CT Scan rusak berdampak pada pasien harus dirujuk ke RSUZA Banda Aceh.
Sehingga keluarga pasien mengeluh karena tingginya biaya untuk kebutuhan sehari-hari selama perawatan di Banda Aceh.
• Telkomsel Kenalkan Penggunaan CloudX kepada Guru
• Hari Ini, Satpol PP Aceh Besar Razia Prokes Corona di Lokasi Wisata, Lhoknga, Lampuuk Hingga Leupung
• Dalam Semalam, Terjadi Dua Kali Musibah Kebakaran di Aceh Tengah
" CT Scan itu dibeli untuk memudahkan pelayanan bagi pasien saat mendeteksi penyakit di dalam tubuh, sehingga pasien tidak perlu dibawa ke Banda Aceh," jelas politisi Partai Aceh itu.
Ia menambahkan, alat CT Scan RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli rusak setelah masa garansi habis. Saat itu, pihak manajemen rumah sakit terkesan kurang adanya perawatan pada alat itu. Sementara alat medis tersebut sering dipakai dokter dalam mendeteksi penyakit di dalam tubuh pasien.
Secara terpisah Direktur RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, dr Muhammad Yassir SpAn, kepada Serambinews.com, Minggu (23/8/2020) mengatakan, alat CT Scan di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli telah satu tahun rusak.
Saat pademi Covid-19, tenaga teknis dari PT Philips Indonesia di Jakarta tidak bisa datang sehingga perbaikan alat itu tertunda.
Menurutnya, saat ini petugas teknis sudah beberapa kali datang untuk memperbaiki alat medis lesensi negara Belanda tersebut.
Namun, usai diperbaiki tenaga teknis dari PT Philips Indonesia, CT Scan tersebut rusak lagi.