Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Pelayanan dan Ruang Poli Orthopedi (penyakit tulang) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa ditutup selama 10 hari.
Penutupan tersebut dilakukan, sejak Kamis (3/9/2020) hari ini hingga Jumat (11/9/2020). Dijadwalkan ruang itu dibuka kembali pada Sabtu (12/9/2020).
Penghentian sementara pelayanan di poli penyakit tulang ini menyusul adanya pasien di poli tersebut yang reaktif Covid-19, setelah dilakukan rapis test pada Kamis hari ini.
Hal ini disampaikan Direktur RSUD Langsa, dr Fardhyani kepada para wartawan, Kamis tadi, saat konferensi pers terkait adanya penambahan kasus positif Covid-19 di Sekretariat Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Langsa.
Fardhyani menjelaskan, selain ruang Poli Orthopedi RSUD Langsa yang ditutup mulai hari ini, dokter spesialis dan sejumlah petugas ruangan itu juga diliburkan selama 14 hari untuk isolasi mandiri.
• Imum Meunasah Mengaku Gelisah Semalaman Saat Terima dan Simpan Koin Kuno, Begini Penuturannya
• Bertambah 97 Kasus, Hari Ini Aceh Kembali Masuk 10 Besar Nasional
• Aib Pengantin Wanita Terbongkar Saat Tamu Terima Video Hot, Mempelai Pria Batalkan Acara Pernikahan
“Karena mereka semua di Poli Orthopedi RSUD Langsa itu sudah sempat kontak langsung dengan pasien berinisial R tersebut,” jelasnya.
Menurut Direktur RSUD Langsa, pasien yang reaktif Covid-19 tersebut adalah seorang ibu berisinial R, yang merupakan warga Kota Langsa.
Pasien tersebut pada Rabu (2/9/2020) pagi, datang ke RSUD Langsa untuk memeriksakan penyakit yang dideritanya di Poli Orthopedi. Setelah selesai diperiksa penyakit tulangnya itu, pasien itu pulang ke rumah.
Namun sore hari pada hari yang sama, R mengalami sesak nafas sehingga ia pergi memeriksakan diri ke RS Ummi Langsa. Karena RS Ummi kehabisan oksigen, R kemudian dirujuk ke RSUD Langsa.
Saat tiba di RSUD Langsa pada Rabu (2/9/2020) malam, R diarahkan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya di IGD Penyakit Infeksi Emerging (PIE).
• Unit Kantor Keimigrasian Tapaktuan Ditargetkan Beroperasi November 2020
• Pemerintah Aceh Serahkan SK Kenaikan Pangkat dan Pensiun untuk ASN Aceh Besar
Selanjutnya, R dilakukan rapid test dan hasilnya yang bersangkutan reaktif. Karena kondisi R tidak harus dirawat, ia diarahkan melakujan isolasi mandiri di rumahnya.
"Saat ini, beliau sudah melakukan isolasi mandiri dan selama isolasi itu ia akan terus mendapat pengawasan pihak kesehatan terkait," ujarnya.
Sambung dr Farshyani, apabila dalam berapa hari ke depan, pasien itu menunjukkan gejala tidak baik atau kondisi kesehatan memburuk, maka akan langsung dilakunan swab dan kemungkinan akan dirawat di RSUD Langsa.
Begitu juga terhadap dokter spesialis orthopedi dan perawat pendamping di ruang itu, juga selama masa isolasi mandiri mendapat pengawasan petugas keswhatan terkait.
• SMKN 1 Bandar Dua Pijay Bagikan 3.000 Masker Merah Putih
• Ini Khatib/Imam Jumat (4/9/2020) di Pidie dari Sumber Dinas Syariat Islam Pidie
• 5 Manfaat Mandi Air Dingin untuk Kulit, Salah Satunya Bikin Awet Muda dan Cegah Penuaan Dini
“Apabila kondisi petugas RSUD Langsa ini nantinya tidak mengalami gejala apa pun terkait Covid-19, maka setelah masa isolasi berakhir mereka akan aktif bertugas kembali,” pungkasnya.(*)