Baca tanpa iklan
LANGSA - Pelayanan di Ruang Poli Ortopedi (penyakit tulang) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa, sejak Kamis (3/9/2020) ditutup hingga 10 hari ke depan. Penghentian sementara layanan tersebut menyusul adanya pasien poli itu yang reaktif berdasarkan rapid test, kemarin. Pelayanan di Poli Ortopedi akan kembali dibuka, Senin (14/9/2020).
Hal itu disampaikan Direktur RSUD Langsa, dr Fardhyani dalam konferensi pers di Sekretariat Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Langsa, kemarin. Dikatakan, saat ini kasus positif Covid-19 di Langsa menjadi 8 orang. "Selain Poli Ortopedi RSUD Langsa ditutup, dokter dan petugas medis lainnya juga diliburkan selama 14 hari untuk isolasi mandiri," ucapnya.
Menurut Fardhyani, upaya tersebut dilakukan karena petugas di Poli Ortopedi RSUD Langsa sempat kontak langsung dengan pasien wanita berinisial R yang reaktif. Pasien itu, Kamis (3/9/2020) pagi ini datang ke RSUD Langsa untuk memeriksakan penyakit yang dideritanya di Poli Ortopedi, setelah selesai ia pulang ke rumah.
Namun pada sore hari itu juga, R mengalami sesak napas sehingga ia pergi memeriksakan diri ke RS Ummi Langsa. Saat itu, karena RS Ummi kehabisan oksigen, maka R dirujuk ke RSUD Langsa. Saat tiba di RSUD Langsa, Rabu (2/9/2020) malam, R diperiksa kesehatannya di IGD Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSUD Langsa.
R lalu dirapid test dan hasilnya reaktif. Karena kondisi R tidak harus dirawat, ia diarahkan isolasi mandiri di rumahnya. "Saat ini beliau sudah melakukan isolasi mandiri dan selama isolasi itu ia akan terus mendapat pengawasan pihak kesehatan terkait," ujarnya.
Fardhyani menambahkan, apabila dalam berapa hari ke depan R menunjukkan gejala tidak baik atau kondisi kesehatannya memburuk, maka ia akan langsung diswab dan kemungkinan dirawat di RSUD Langsa.
Pada bagian lain, Direktur RSUD Langsa, dr Fardhyani mengatakan bahwa dokter spesialis ortopedi dan perawat pendamping di Poli Ortopedi RSUD Langsa selama masa isolasi mandiri akan diawasi secara ketat.
Apabila kondisi petugas RSUD Langsa ini nantinya tidak mengalami gejala apapun yang mengarah ke Covid-19, maka setelah masa isolasi berakhir mereka dapat kembali bertugas seperti biasa.(zb)