Manfaatkan Situasi Keruh Pandemi Covid-19, Dokter Ini Palsukan Hasil Rapid Test Demi Fulus

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

Wakil Komisaris Polisi Atul Kumar Thakur mengungkapkan kronologi pemalsuan laporan Covid-19 tersebut.

"Parashar merekomendasikan pasien untuk tes COVID-19 dan mengumpulkan sampel," kata Thakur.

"Dengan bantuan rekan terdakwa, Singh, dia biasa membuat laporan tes palsu dari pusat diagnostik terkenal atau laboratorium seperti yang diinginkan oleh pasien," lanjutnya.

Namun laporan tersebut sulit dibedakan karena dalam format yang sama.

"Karena laporan tersebut dalam format PDF di komputer dan dikirim vis WhatsApp, sulit untuk membedakan antara laporan palsu dan asli," ujar Thakur menambahkan.

Parashar mengaku telah memberikan laporan tes Covid-19 palsu kepada lebih dari 75 pasien.

Semua laporannya tersebut menggunakan nama-nama pusat diagnostik seperti CRL Diagnostics Lab, Modern Diagnostic and Research Center, Dr P Bhasin Pathlabs (P) Ltd dan Prognosis Laboratories.

Ia juga mengaku telah memalsukan tes Covid-19 ini selama dua setengah bulan terakhir.

Untuk mendapatkan la[oran tes palsu Covid-19 ini ia mematok dengan biaya 2400 rupee India atau sekira Rp 483 ribuan.

Polisi menjelaskan, tidak ada kriteria khusus untuk memutuskan negatif atau positif.

Sesuai dengan gejala pasien, laporan kemudian dibuat.

Sampel yang diambil, lanjut polisi, kemudian dihancurkan dan tidak pernah diuji ke laboratorium.

Demi mendapatkan bukti yang lebih akurat, polisi sedang mendalami kasus ini.

Serta investigasi lebih lanjut dilakukan untuk melacak orang lain yang terlibat dalam hubungan itu.

(TribunStyle.com/Nafis)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul TEGANYA Dokter Ini Manfaatkan Situasi Keruh Pandemi Covid-19, Palsukan Hasil Rapid Test Demi Fulus

Berita Terkini