SERAMBINEWS.COM - Pekerja kesehatan sedang melakukan uji coba pada anjing pelacak untuk mendeteksi virus Corona.
Untuk melakukan pengujian tersebut, beberapa tim medis dari National Health Service (NHS) Britania Raya ikut serta membantu proses pengujian pada anjing pelacak, yang diharapkan bisa mendeteksi keberadaan virus.
Melansir dari Evening Standard, Rabu (9/9/2020), tim medis dari NHS khusus direkrut untuk dapat menentukan apakah anjing-anjing pelacak bisa mengendus Covid-19.
Tim yang terdiri atas 25 sukarelawan dari University College Hospital (UCLH) Euston, Inggris, mengizinkan anjing pendeteksi yang telah terlatih mencium kaus kaki dan sebagainya untuk dites apakah bisa mendeteksi seseorang terkena virus.
Proyek senilai 500.000 Pound atau sekitar Rp 9,6 miliar disponsori itu pemerintah.
Proyek tersebut akan dipimpin oleh London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM), badan amal Medical Detection Dogs, dan Universitas Durham.
• Indri Mantan Istri Djoko Budiharjo Ungkap Masa Lalu, Sebut Jaksa Pinangki Rebut Suaminya
• Bak Seorang Peramal, Keluarga Super Kaya Dunia Sudah Prediksi Akan Terjadi Resesi 2020
• Jangan Sembarangan Menolong Orang Kecelakaan, Salah Dikit Bisa Dipenjara, Ini Undang Undangnya
Sebelumnya anjing terlatih terbukti bisa mendeteksi penyakit Parkinson (Gangguan sistem saraf pusat yang mempengaruhi gerakan).
Selain itu anjing bisa mendeteksi penyakit malaria, dan beberapa jenis kanker, peneliti terbaru, menunjukkan virus mungkin memiliki bau tertentu.
Jika uji coba berhasil, anjing dapat menawarkan metode deteksi virus non-invasif (tidak ada kontak langsung) dan cepat di titik masuk Inggris seperti bandara.
LSHTM mengatakan anjing terlatih dapat dikerahkan dalam enam bulan, berpotensi menyaring hingga 250 orang per jam.
Untuk memastikan anjing bisa mendeteksi dengan baik, para tim medis dari NHS dites secara teratur.
Relawan UCLH akan diminta untuk memberikan nafas dan bau badan dengan memakai masker selama tiga jam, serta kaus kaki nilon dan kaos selama dua belas jam.
Lalu mengumpulkan bau badan mereka yang akan dianalisis dan digunakan pada anjing terlatih.
• Meliuk-liuk Seperti Monster Ular, Makhluk Raksasa Sepanjang 20 Meter Muncul ke Permukaan Sungai
• Pengangkatan Anak Mentan Syahrul Yasin Jadi Komisaris PT Petrokimia Disorot, Ini Sosok Indira Thita
• 5 Instruksi Kapolri Idham Azis Cegah Klaster Penularan Covid-19 dalam Pilkada 2020, Berikut Isinya
Setiap item yang dipenuhi keringat akan dianalisis untuk mengidentifikasi.
Senyawa dalam bau yang menandakan seseorang terinfeksi Covid-19.
Pimpinan proyek Profesor James Logan, Kepala Departemen Pengendalian Penyakit di LSHTM, berterima kasih kepada semua relawan NHS.
“Terima kasih banyak kepada staf NHS dan keluarga mereka yang mendukung penelitian penting ini. Jika berhasil, uji coba ini dapat merevolusi cara kami mendiagnosis virus.
"Yang mengarah pada skrining cepat terhadap sejumlah besar orang, meskipun tanpa gejala, membantu mengembalikan hidup ke normalitas,” katanya.
Bandara Dubai telah memperkenalkan uji coba anjing pelacak virus Corona pada awal Agustus 2020.
UEA mengklaim anjing polisinya mencapai sekitar 92 persen dalam akurasi pemeriksaan mengidentifikasi sampel Covid-19.
Para peneliti di University of Pennsylvania juga telah menguji anjing jenis Labrador retriever, yang sering digunakan sebagai anjing pemandu apakah bisa mengendus virus. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
• Inilah Senjata Mematikan China yang Bikin Amerika Ketar-ketir, Sekali Tembak Satu Kota Bisa Hancur
• Perjanjian Bersejarah UEA-Israel Bakal Ditandatangani di AS, Pengkhianatan UEA Terhadap Palestina?
• Wanita Pelakor Ditendang dan Ditelanjangi Istri Sah di Depan Umum, Suami Malah Lindungi Selingkuhan