Berita Lhokseumawe

Ajak Berantas Narkoba, Ini Pesan BNN Kepada Generasi Milenial di Unimal Lhokseumawe

Penulis: Zaki Mubarak
Editor: Jalimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BNN Kota Lhokseumawe, AKBP Fakhrurrozi.

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lhokseumawe, AKBP Fakhrurrozi menjadi pemateri di kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2020 di Universitas Malikussaleh.

Dalam kesempatan itu, Fakhrurrozi menyampaikan, jumlah prevalensi penyalahgunaan narkotika yang begitu tinggi, mengakibatkan Indonesia menjadi negara sasaran pengedar gelap narkotika.

Dimana secara Geografis yang menyebabkan Narkoba mudah masuk dan menyebar di seluruh wilayah yang ada di Indonesia.

“Sistem penegakan hukum pun belum mampu memberikan efek jera kepada penjahat narkoba," kata Fakhrurrozi kepada Serambinews.com, Senin (21/9/2020) saat menyampaikan materi secara virtual, di Aula Cut Meutia, Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe.

Menurutnya, Narkoba memiliki tiga sifat jahat yang dapat membelenggu pemakainya untuk menjadi budak setia.

Contohnya, barang haram itu tidak dapat meninggalkannya, selalu membutuhkannya, mencintainya melebihi siapapun.

“Tiga sifat khas yang sangat berbahaya itu adalah habitual, adiktif dan toleran. Habitual adalah sifat pada Narkoba yang membuat pemakainya akan selalu teringat, terkenang, dan terbayang sehingga cenderung untuk selalu mencari dan rindu (seeking),” jelasnya.

Sambungnya, sifat inilah yang menyebabkan pemakai Narkoba yang sudah pulih kelak bisa kambuh (relapse) dan memakai kembali.

Perasaan kangen berat ingin memakai kembali disebabkan oleh kesan kenikmatan yang dalam bahasa gaul disebut nagih (sugest).

Kedua, adiktif adalah sifat Narkoba yang membuat pemakainya terpaksa memakai terus dan tidak dapat dihentikannya. Kemudian, toleran adalah sifat Narkoba yang membuat tubuh pemakainya semakin lama semakin menyatu dengan Narkoba dan menyesuaikan diri dengan Narkoba itu sehingga menuntut dosis pemakaian yang semakin tinggi.

“Bila dosisnya tidak dinaikkan, Narkoba itu akan bereaksi, tetapi malah membuat pemakainya mengalami sakaw,” terangnya.

Fakhrurrozi juga menyampaikan, penyalahgunaan obat-obatan terlarang ini makin marak terjadi. Sebagian besar dari pengguna narkoba tidak menyadari efek buruk yang menghantuinya.

“Mereka hanya tergoda merasakan kesenangan sesaat sebagai pelarian dari permasalahan hidup yang dihadapinya," sebutnya.

Halaman
12

Berita Terkini