SERAMBINEWS.COM, PARIS - Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin Minggu (27/9/2020) berjanji melindungi komunitas Yahudi.
Hal itu diumumkan setelah ekstremis melakukan aksi penikaman ganda di Paris yang dituduhkan pada terorisme Islam.
Menteri Dalam Negeri mengunjungi sebuah sinagoga menjelang dimulainya Yom Kippur, Hari Pendamaian Yahudi.
Dia mengatakan lebih dari 7.000 polisi dan tentara melindungi layanan Yahudi akhir pekan ini, lansir AFP, Minggu (27/9/2020).
Prancis memiliki komunitas Yahudi terbesar di Eropa.
• Perdana Menteri Lebanon Mundur, Kesempatan Akhiri Krisis dari Prancis Terancam Gagal
"Saya datang untuk meyakinkan ... anggota komunitas Yahudi Prancis tentang perlindungan negara," kata Darmanin kepada wartawan.
"Karena kami tahu bahwa orang Yahudi secara khusus menjadi sasaran serangan Islam dan kami jelas harus melindungi mereka," katanya.
Darmanin membela penanganan pihak berwenang atas penikaman ganda Jumat (25/9/20200 di luar bekas kantor surat kabar satir Charlie Hebdo.
Dia mengatakan badan intelijen telah mencegah 32 potensi serangan teroris selama tiga tahun terakhir ini.
Serangan yang terkoordinasi di ruang redaksi Charlie Hebdo di Paris dan supermarket halal pada Januari 2015 menewaskan 17 orang.
• Arab Saudi Terima Kapal Pencegat Tercanggih di Dunia dari Prancis
Penusukan pada Jumat (25/9/2020) terjadi saat persidangan atas serangan tersebut sedang berlangsung.
Tersangka mengatakan kepada penyelidik menargetkan Charlie Hebdo setelah baru-baru ini menerbitkan ulang karikatur Nabi Muhammad, menurut seorang pejabat pengadilan.
Dua orang terluka dan beberapa tersangka ditahan.
Seorang tersangka yang ditangkap setelah penikaman Jumat kemudian dibebaskan.
Pengacaranya mengatakan dia telah mencoba menghentikan penyerang dan harus dianggap sebagai pahlawan.