Satu Keluarga Masuk Islam

Kini Giliran Suami, Anak, Menantu dan Cucu dari Fatimah Ucapkan Syahadat

Penulis: Zainun Yusuf
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu keluarga beranggotakan lima orang terdiri suami, dua anak, satu menantu dan satu cucu masuk Agama Islam di Masjid Baitul Fallah Dusun Ujong Blang, Gampong Kuta Trieng, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (2/10/2020).

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Selatan 

SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN – Seorang laki-laki bersama dua anak, satu menantu dan satu cucu, dengan kesasaran sendiri masuk Agama Islam dengan mengucapkan kalimat syahadat di Masjid Baitul Fallah Dusun Ujong Blang, Gampong Kuta Trieng, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (2/10/2020).  

Keluarga asal Desa Gunung Baringin, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut) yang pindah keyakinan itu adalah, Eti Sama Gea (45), bersama dua anak laki-laki, Yaswan Gea (20) dan Yosafat Gea (14), menantu perempuan, Agusniat Gea (20) dan satu cucu, Elsan (1 tahun).

Saudara baru umat Islam ini  merupakan suami, anak, menantu dan cucu dari Fatimah Telaum Banua (39) yang sudah duluan masuk Islam.

Wanita 11 orang putra-putri ini (satu orang meninggal dunia) sejak lahir memang beragama Islam, kemudian pindah agama saat menikah dengan Eti Sama Gea yang non-muslim.

Seperti diberitakan, Fatimah bersama tujuh putrinya telah mengucapkan kalimat syahadat  di Masjid At-Taqwa Manggeng, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Sabtu (12/9/2020) lalu.

Setelah menjadi muslimah, Fatimah bersama tujuh putrinya menempati rumah penampungan sementara di Dusun Ujong Blang, Desa Kuta Trieng, Labuhan Haji Barat, yang berada di perbatasan antara Kabupaten Aceh Selatan dengan Aceh Barat Daya,  

Rumah penampungan itu tersedia merupakan upaya dari Camat Labuhan Haji Barat, H Said  Suhardi bersama Anggota Muspika setempat.    

Rumah tua yang dijadikan penampungan sementara mualaf itu adalah milik warga Labuhan Haji Barat yang sekarang ini bekerja di Malaysia.

Rumah penampungan yang sebelumnya dalam kondisi kosong itu berada sekitar 100 meter dari gubuk kecil ukuran 2,5 x 6 mater yang ditempati abang kandung Fatimah, Arbulan Telaum Banua (45).

Gubuk kecil yang tidak layak huni ini berlokasi di pinggir Jalan Nasional Blangpidie-Tapaktuan, sudah ditempati Arbulan bersama istri dan tiga anaknya sekitar 6 tahun terakhir. Dan, gubuk ini sempat digunakan menampung adiknya Fatimah bersama tujuh putrinya.    

Adapun tujuh putri dari pasangan Fatimah Telaum Banua dan Eti Sama Gea yang sudah duluan mengucapkan kalimat syahadat masing-masing,  Nidar Ratna Ayu Gea (18 tahun), Iren Cantika Gea (17), Muliani Gea (13), Melia Gea (11), Amila Gea (9), Mariani Gea (4) dan Imel Gea (3 tahun).

Itu berarti satu keluarga yang beranggotakan 13 orang, terdiri dari suami, istri, sembilan anak, satu menantu dan satu cucu, resmi pindah keyakinan menjadi penganut Agama Islam.

“Masih ada satu orang lagi anak kami yang tertua (sulung) laki-laki dan sudah berkeluarga masih tinggal di Tapanuli Selatan. Juga ada rencana menyusul kami ke Aceh,” kata Eti Sama Gea kepada Serambinews.com usai acara pensyahadatan, Jumat, tadi.    

Prosesi pensyahadatan dipimpin Tgk H Ahmad  Ismi Lc MA, atau yang lebih dikenal Abu Madinah, Pimpinan Dayah Babun Najah Banda Aceh.

“Abu Madinah secara kebetulan ada jadwal mengajar setiap Jumat di Dayah Darussalam, kemudian diutus pihak pihak Dayah untuk membimbing kalimat syahadat terhadap satu keluarga yang masuk Islam,” kata Camat Labuhan Haji Barat, H Said Suhardi.

Acara pensyahadatan satu anggota keluarga yang masuk Islam di Masjid Baitul Fallah, Dusun Ujong Blang, Gampong Kuta Trieng, bukan saja dihadiri ratusan warga  dan tokoh masyarakat Kecamatan Labuhan Haji Barat, melainkan mendapat perhatian besar dari Pemkab Aceh Selatan.

Prosesi pensyahadatan juga disaksikan dua Anggota DPRK Aceh Selatan, Hasbullah dan Nanda Thahir. Tidak ketinggalan Camat Manggeng Abdya, Hamdany SE  dan Imam Masjid At-Taqwa Manggeng, Said Firdus dan serta sejumlah tokoh masyarakat Manggeng. 

Sebelum dilakukan pensyahadatan, Abu Madinah  memberikan bimbingan terhadap saudara baru umat Islam itu agar tekun mempelajari ajaran Islam sehingga mampu melaksanakan ibadah secara benar, sekaligus menjadi penganut Islam yang baik dan benar.

Jenazah Zulman, TKI yang Meninggal di Malaysia Tiba di Medan, Kini Dalam Perjalanan ke Aceh Selatan

Sandingkan Foto Wapres Maruf Amin dan Kakek Sugiono, Sulaiman Ditangkap dan Dipecat dari Ketua MUI

Angin Kencang, Hujan Lebat, Serta Petir Kerap Landa Barat Selatan Aceh Akhir-akhir Ini

Menangis Haru   

Sementara Eti Sama Gea (45) setelah mengucapkan kalimat syahadat ketika ditanyai Serambinews.com mengaku sangat bahagia.

Ayah 10 putra-putri dari perkawinannya dengan Fatimah mengatakan keputusan pindah keyakinan murni keinginan bersama istri dan anak, dan sama sekali tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Karena tertarik menjadi penganut Islam, Eti Sama rela meninggalkan tempat tinggal sebuah lokasi hutan Morsa lokasi sangat terpencil di kawasan Desa Gunung Baringin, Tapanuli Selatan yang telah dihuni puluhan tahun, kemudian datang ke Aceh.    

Ia bersama seluruh keluarga berencana menetap dan berbaur bersama masyarakat di Aceh. “Mungkin, keputusan ini merupakan ilham bagi keluarga ku semua,” kata Eti Sama dengan terbata- bata dan berlinang airmata.

Persaan haru dan bahagia juga dikemukakan, Agusniat (20) -- menantu perempuan dari Eti Sama-- didampingi suaminya, Yaswan Gea (20).

Sambil menangis ibu muda satu anak ini mengaku sangat bahagia setelah masuk Islam.

“Mudah-mudahan ke depannya saya terus berjuang untuk menjadi Islam. Mudah-mudahan Allah SWT bisa membuka rezeki kepada kami. Kami keluarga sangat sederhana dan hidup sangat susah. Setelah ini (masuk Islam) kami terus berjuang, mudah-mudahan kami bisa bahagia untuk selamanya,” ungkap Agusniat sambil menangis.

Ungkapan ibu muda ini diaminkan oleh seluruh warga mendampinginya di Masjid Baitul Fallah.               

Warga Wakafkan Lahan untuk Bangun Rumah

Keputusan keluarga dari Tapanuli ini masuk Agama Islam mendapat simpati dari banyak pihak. Bantuan dari warga dan tokoh masyarakat terus mengalir.

Usai pensyahadatan secara terbuka Camat Labuhan Haji Barat, H Said Surhardi mengumumkan bahwa Azmir SH, tokoh masyarakat Blang Keujeren, Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan, dan H Lahmuddin, tokoh masyarakat asal Manggeng, Abdya memberikan wakaf tanah sebagai pertapakan pembangunan rumah bagi keluarga mualaf tersebut.

Lahan sebagai lokasi rumah yang diwakaf oleh Azmir dan H Lahmuddin secara kebutulan pula berada di satu lokasi di kawasan Desa Kuta Trieng, Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan.

Usai pensyahatan, Baitul Mal Aceh Selatan juga memberikan bantuan kepada keluarga mualaf tersebut, termasuk bantuan berupa uang dari sejumlah warga.

Malah, ada bantuan berupa uang yang dikirim salah seorang pejabat dari Banda Aceh yang dititipkan pada seorang untuk diserahkan kepada mualaf tersebut.(*)

VIDEO Warga yang Tak Pakai Masker Kena Sanksi Push Up saat Razia di Meulaboh Aceh Barat

Pria Kembar Dihajar Massa dan Ditelanjangi karena Dituduh Serang Ustaz, Ternyata Pasien Mau Berobat

Pemuda di Korsel Nekat Membunuh, Setelah Tabungannya Rp 702 Juta Terkuras untuk Streamer Wanita

Berita Terkini