Pembangunan ini menggunakan anggaran Rp 965.000.000 melalui Program Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kota Langsa.
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Rumah Terasi Modern di Gampong Lhok Banie, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa mulai dibangun.
Pembangunan ini menggunakan anggaran Rp 965.000.000 melalui Program Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kota Langsa.
Wakil Wali Kota Langsa Dr H Marzuki Hamid MM, Kamis (8/10/2020) melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Rumah Terasi Modern di Gampong Lhok Banie, Kecamatan Langsa Barat ini.
Wakil Wali Kota, Marzuki Hamid, menyampaikan Rumah Terasi Modern ini merupakan bantuan Pemerintah Untuk Masyarakat (BKM) sebagai rangkaian kegiatan siklus Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di kota Langsa.
Program tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk membangun platform kolaborasi dalam pencegahan dan peningkatan kualitas pemukiman kumuh.
• Panti Jompo Bireuen Jadi Tempat Karantina Dokter dan Tenaga Medis Positif Corona, Diresmikan Bupati
• Massa Demo DPRK Nagan Raya Bakar Pocong Ketua DPR-RI, Ada Poster Chip Gratis untuk Dewan
• Ini Motif 3 Pasangan ABG ‘Ngamar Bareng’ di Rumah Kosong Selama 4 Hari, Begini Pengusutan Kasusnya
Gampong Lhok banie merupakan salah satu kawasan produksi terasi, sehingga kehadiran Rumah Terasi Modern ini sangat bermanfaat untuk peningkatkan ekonomi masyarakat.
"Program ini sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap peningkatan ekonomi masyarakat melalui program Kotaku," ujarnya.
Marzuki Hamid menambahkan, produksi terasi di kawasan ini termasuk keunggulan gampong yang menjadi ikon pengembangan kesejahteraan masyarakat yang didukung oleh ketersediaan bahan baku.
Menurut Wali Kota, banyak gampong-gampong lain di Langsa yang minta agar rumah terasi dibangun di tempat mereka, tapi atas pertimbangan, maka dibangun pertama di Gampong Lhok Banie.
Pasalnya, pemilihan Gampong Lhik Banie lebih tepat karena rata-rata pencarian warganya adalah nelayan dan adanya ketersediaan bahan baku, seperti udang rebon, serta ada tenaga kerja yang terampil mengolah terasi.
Menurutnya, pembangunan rumah produksi terasi modern ini senilai Rp 965.000.000, diharapkan dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan MBR.
Selain itu juga bisa meningkatkan mutu produk lokal khususnya terasi menjadi Ikon daerah. Pembangunan rumah terasi ini juga dekat dengan dayah setempat.
Dengan demikian, dayah tersebut juga diuntungkan karena santri-santri bisa belajar ketrampilan dalam membuat terasi yang bernilai eknomis.
Wakil Wali Kota mengajak gampong-gampong di daerah ini agar dapat melakukan terobosan seperti Gampong Lhok Banie, yaitu dengan berbagai potensi dan keunggulan masing-masing untuk mengembangkan daerahnya.
"Kita berharap ini bisa diikuti gampong lainnya dan masyarakat bisa memanfaatkan segala keunggulan lokal guna meningkatkan ekonomi. Sehingga di Langsa semua gampong ada icon yang dikembangkan," sebut Marzuki Hamid.
Koordinator Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), Mulaulina, menjelaskan rumah produksi terasi itu dibangun 2 lantai di lahan 20 x 24 meter persegi yang dilengkapi dengan safety tank bio untuk pengolahan limbah.
Hadir saat peresmian ini, Kepala Dinas PUPR, Muharram ST MSi, Camat Langsa Barat, Ridwanullah SST MSP, dan para keuchik, dan tokoh masyarakat di kawasan Kecamatan Langsa Barat. (*)