Luar Negeri

Kisah Nenek yang Kaya Mendadak Usai Temukan Ikan Mati Raksasa, Dijual Laku Rp 65 Juta

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ikan temuan nenek Pushpa Kar di India laku seharga 6.200 rupee (Rp 1,25 juta) per kilogram dengan bobot 52 kg.(TWITTER @pooja_news)

SERAMBINEWS.COM, CHAKPHULDUBI - Seorang nenek tak menyangka bisa kaya mendadak karena seekor ikan.

Si nenek menemukan ikan raksasa yang sudah mati di sungai.

Meski pun sudah mati, ternyata ikan itu berharga puluhan juta rupiah dan laku dijual.

Berkat ikan tersebut, si nenek kini kaya mendadak.

Nenek penemu ikan mati itu bernama Pushpa Kar.

Si nenek mendadak kaya dalam semalam, usai mendapat jackpot ikan raksasa yang mati di sungai.

Pushpa Kar yang merupakan penduduk desa Chakphuldubi di pulau Sagar, negara bagian Bengala Barat, India, itu mendapat ikannya pada Sabtu (26/9/2020).

Si nenek berhasil menjualnya seharga lebih dari 300.000 rupee (Rp 65 juta).

Seorang pengguna Twitter dengan nama akun Pooja Mehta berkicau, "Wanita Bengal menjadi kaya dalam semalam".

Nasib Buruk Valentino Rossi di MotoGP 2020, 3 Kali Balapan dan 3 Kali Terjatuh

Update Corona di Aceh - 68 Pasien Covid-19 Sembuh, 123 Positif Baru

Diberitakan Gulf News pada Kamis (1/10/2020), ikan seberat 52 kilogram hasil tangkapannya laku seharga 6.200 rupee (Rp 1,25 juta) per kg.

Berbicara ke media lokal Kar berkata, "Ikan itu ternyata menjadi jackpot-ku.

Aku mendapat lebih dari 300.000 rupee dengan menjualnya di pasar grosir seharga 6.200 rupee per kilogram."

"Aku belum pernah melihat ikan sebesar itu seumur hidup.

Ini disebut Bhola dalam bahasa Bengali."

Menurut penduduk setempat ukuran ikan tangkapan sebesar itu belum pernah terjadi sebelumnya, dan belum pernah terjual semahal itu.

Kabarnya nenek itu melihat ikan yang mengapung di sungai lalu menyeretnya ke darat dengan susah payah.

Ikan itu sudah mati saat dia menemukannya.

Warga lokal lalu membantunya membawa ikan itu ke pasar.

 "Ikan tersebut kemungkinan besar mati karena tabrakan dengan kapal," kata seorang penduduk desa saat diwawancarai saluran berita India.

Sementara itu pedagang lokal mengatakan, ikan itu bisa jadi lebih mahal kalau tidak membusuk.

Lemak ikan itu dijual dengan harga tinggi dan diekspor ke negara-negara Asia Tenggara.

Dikatakan bahwa lemak kering atau perut ikan itu harganya bisa mencapai 80.000 rupee (Rp 16,13 juta) per kilogram bahkan bisa lebih mahal.

Kisah Lain, Ikan 'Pembawa Keberuntungan' Ini Mati, Mahasiswa sampai Presiden Berduka

Kematian ikan berusia 22 tahun yang dianggap membawa keberuntungan mengundang ratapan nasional di Zambia dan Presiden Edgar Lungu menyatakan ikut berduka cita.

Para mahasiswa di Universitas Copperbelt (CBU) - kampus terbesar kedua di Zambia - menyalakan lilin dan berbaris di sekitar kampus untuk berduka atas kematian ikan air tawar tersebut.

Tagar Mafhisi, sebutan ikan malang itu, menjadi pembicaraan hangat di Twitter di negara yang terletak di bagian selatan Afrika itu.

Selama dua dekade terakhir, mahasiswa CBU meyakini bahwa ikan tersebut akan membawa keberuntungan mereka dalam mengikuti ujian.

Mafishi, yang berarti " Ikan Besar" dalam bahasa Bemba setempat, diperkirakan berusia setidaknya 22 tahun.

Dia juga telah tinggal di kolam universitas itu selama lebih dari 20 tahun, kata pemimpin mahasiswa, Lawrence Kasonde.

Kematiannya masih diselidiki, tambah pemimpin serikat mahasiswa Universitas Copperbelt itu.

"Ikan itu belum kami kuburkan, kami berencana membalsemnya," kata Kasonde kepada BBC.

Semasa hidupnya, keberadaan ikan itu diyakini oleh sebagian mahasiswa akan membawa keberuntungan.

 Karenanya, dulu sejumlah mahasiswa memberi semacam penghormatan kepadanya sebelum mengikuti ujian.

Adapun mahasiswa lainnya melihat kehadiran ikan tersebut sebagai pereda stress, kata wartawan BBC Zambia, Kennedy Gondwe.

Presiden Zambia, Edgard Lungu, yang ikut berduka atas kematian ikan itu, mengutip pernyataan Mahatma Gandhi, menyatakan di akun Facebooknya bahwa "kebesaran suatu bangsa dan kemajuan moralnya dapat dinilai dari cara memperlakukan hewan".

"Kami semua akan merindukanmu," katanya.

Pemimpin oposisi Zambia, Hakainde Hichilema, pun berujar, "Kami ikut beduka bersama komunitas mahasiswa CBU, sejak dulu dan sekarang, atas kematian hewan peliharaan ikonik mereka, Mafishi.

" Dalam komentar lain di Twitter, @MoffatSamora mengatakan, "Semoga dia beristirahat dengan tenang. Kami telah mengirim pengacara dan akuntan terbaik untuk datang dan membantu keluarga dalam persiapan surat wasiatnya."

Viral Peramal Ajak Gubernur Jabar Jumpai Presiden RI 2098, Ridwan Kamil: Mohon Segera Menghadap RSJ

Nasib Buruk Valentino Rossi di MotoGP 2020, 3 Kali Balapan dan 3 Kali Terjatuh

Dai Kecamatan Ikut Ajari Anak-anak di Masjid  

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nenek Temukan Ikan Mati Raksasa, Dijual Laku Rp 65 Juta dan Kaya Mendadak",

Berita Terkini