Kisah Remaja Hilang 11 Tahun di Jakarta, Dipaksa Ngamen, Berdiam di Masjid hingga Jadi Anak Asuh

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ervan Wahyu Anjasworo (17) bersama ayahnya Suparno di rumahnya Dukuh Panurejo RT 018, RW 006, Kecamatan Kedungupit, Sragen, Jawa Tengah, Jumat (9/10/2020).

Saat itu Ervan mengaku baru berusia 5 tahun.

Kendati demikian, rupanya Evan bukan diajak pulang. Ia justru diajak mengamen.

"Saya di jalanan (mengamen) sekitar dua tahun," ujar Evan.

Luntang-lantung

Kehidupan Ervan pun luntang lantung bersama pengamen yang menghampirinya setelah mengembalikan game watch ke Solo selama sebulan.

Setelah itu, mereka kembali lagi ke Jakarta.

Meski demikian, baru sampai di Bogor, pengamen itu mengajak Ervan untuk kabur saat mendengar suara sirine milik Satpol PP.

Ketakutan kena razia Satpol PP para pengamen itu berlarian menyelamatkan diri.

Ervan justru berdiam diri di masjid.

Selanjutnya, Ervan ditemui seorang Ketua RT dan menanyakan tempat tinggal Ervan.

Karena tidak tahu tempat tinggalnya, Ervan lalu diangkat sebagai anak asuh Ketua RT itu.

"Sekitar empat bulan Pak RT itu meninggal. Ada cucunya ingin mengasuh saya dan mengangkat saya anak asuh," papar Ervan.

Jadi Anak Asuh

Setelah diasuh cucu dari Ketua RT selama tujuh bulan, lanjut Ervan, dirinya dibawa oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial Kota Bogor.

"Ada pegawai P2TP2A ingin mengangkat saya jadi anaknya. Saya disekolahkan dipesantrenkan sekitar delapan tahun," terang Ervan.

Halaman
123

Berita Terkini