Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kedua negara sekarang akan memulai pembicaraan "substantif".
Namun, Menteri Luar Negeri Armenia Zohrab Mnatsakanyan kemudian menggambarkan pembicaraan itu sebagai "agak sulit" dan mengatakan Armenia ingin Nagorno-Karabakh diakui secara internasional sebagai negara merdeka.
Pejabat Karabakh, yang mendeklarasi diri atas jabatannya, menggemakan seruan ini dan menuduh Azerbaijan menggunakan pembicaraan gencatan senjata sebagai kedok untuk mempersiapkan serangan baru.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov mengatakan tidak cukup banyak tekanan yang diberikan kepada Armenia selama pembicaraan dan situasi di Nagorno-Karabakh tidak bisa tetap seperti itu.
Azerbaijan mengharapkan untuk menguasai lebih banyak wilayah dan gencatan senjata hanya akan berlangsung selama Palang Merah mengatur agar jenazah ditukar, katanya.
Turki, yang mendukung Azerbaijan, mengatakan gencatan senjata adalah "kesempatan terakhir" Armenia untuk menarik pasukan dari wilayah sengketa.
Rusia memiliki pangkalan militer di Armenia dan keduanya merupakan anggota aliansi Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO).
Namun Moskwa juga memiliki hubungan baik dengan Azerbaijan.
Apa yang terjadi setelah gencatan senjata diberlakukan?
Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan pasukan Azerbaijan meluncurkan serangan lima menit setelah gencatan senjata diberlakukan, dengan pasukan etnis Armenia merespons.
Pasukan Azerbaijan juga membombardir sebuah kota, kata kementerian pertahanan.
Sementara itu, kementerian pertahanan Azerbaijan mengatakan Armenia "secara terang-terangan melanggar rezim gencatan senjata" dan menembak ke wilayah Azerbaijan di Terter dan Agdam.
Armenia membantahnya. Ada juga pertempuran sengit menjelang gencatan senjata.
Otoritas etnis Armenia yang mendeklarasikan diri di Nagorno-Karabakh mengatakan Azerbaijan menembakkan rudal ke lingkungan sipil di kota utama, Stepanakert, sementara Armenia menuduh pasukan Azerbaijan meningkatkan serangan drone.
Sementara itu, Azerbaijan mengatakan Armenia telah menyerang daerah berpenduduk di dekat Nagorno-Karabakh dan mengatakan pihaknya membalas tembakan.