Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Buntut ditiadakan alokasi dana Beasiswa Rp 1 Miliar dalam APBK 2020 menyebabkan sebanyak 20 mahasiswa Pidie Jaya (Pijay) semester akhir dari berbagai universitas di Aceh dan luar Aceh mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) setempat.
Mereka meminta agar dana beasiswa itu dialokasi kembali guna menyahuti kebutuhan tugas akhir (Skripsi, Tesis, dan Disertasi).
Kedatangan 20 mahasiswa putra Pijay dari delapan kecamatan yang sedang menjalani pendidikan dari berbagai universitas di Aceh dan luar Aceh itu diterima A Kadir Jailani (ketua) dan Hasan Basri ST MT (wakil ketua) serta segenap anggota Komisi A, Saifullah SH, Nazaruddin Ismail SPdI, Fakhrurrazi SPdI, Fadhlillah SHI, serta beberapa anggota dewan lainnya.
Koordinator mahasiswa Pijay, Azhari (25) kepada Serambinews.com, Selasa (20/10/2020) mengatakan, dari hasil pendataan jumlah mahasiswa Strata Satu (S1) yang kini sedang menjalani pendidikan ditingkat semester akhir atau memasuki penyusunan Skripsi, jumlahnya lebih dari 300 mahasiswa dari berbagai universitas di Aceh dan luar Aceh.
"Kami mempertanyakan kenapa dana beasiswa yang lazim setiap tahun dialokasi Rp 1 milir lewat APBK pada tahun ini menjadi kosong dan ini tidak pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya," sebutnya.
Jika memang didalihkan masuk dalam ranah Refucussing, lalu kenapa sasarannya pada belanja beasiswa yang hanya jumlah nilainya lebih kecil. Apalagi dalam hal ini menyahuti kebutuhan bagi putra daerah yang sedang menempuh pendidikan.
Terlebih saat ini sedang menyelesaikan laporan tugas akhir berupa Skripsi. Sebagaimana diketahui Pidie selaku kabupaten induk dengan jumlah dana penangana Covid lebih rendah dibandungakan dengan Pijay namun mereka tetap mengalokasikan dana beasiswa.
Kenapa dana penanganan Covid Rp 12,2 miliar lalu dananya lebih besar namun dana beasiswa ditiadakan.
"Kami meminta agar pihak dewan dapat memperjuangkan hak beasiswa ini untuk dapat menjadi skala prioritas untuk dapat dialokasikan kembali untuk memenuhi hak dan kebutuhan putra daerah yang sedang menempuh pendidikan baik di dalam provinsi di Aceh maupun di luar provinsi Aceh,"harapnya.
Ketua DPRK Pijay, A Kadir Jailani, Selasa (20/10/2020) mengatakan, pengalihan berbagai dana hibah serta penanganan infrastruktur publik dan rangkain kegiatan lainnya yang masuk kedalam ranah Refocussing dalam penanganan wabah Covid-19 yang harus disikapi segera sebagaimana perintah dari pusat sebesar Rp 12,2 Miliar, sehingga berimbas pada berbagai dana pelanyanan publik lainya pada APBK 2020.
"Ini bersifat mendadak untuk penanganan Covid-19 dan jika tidak, maka akan berimbas besar pada pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) 35 persen," jelasnya.
Kendati demikian, pemerintah baik legislatif dan dan eksekutif telah berkomitmen untuk menempatkan kembali pengalokasian dana beasiswa Rp 1 miliar pada 2021 yang difokuskan secara prioritas bagi mahasiswa yang telah mendaftar atau mengajukan beasiswa tugas akhir kuliah pada 2020.
"Pada intinya kami tetap terus mengawal beasiswa bagi putra daerah ini sebagai tongkat estafet generasi daerah Pijay ke depan," ungkapnya.(*)
Baca juga: Malam Naas Itu, Ibu Muda yang Dirudapaksa SB Ngidam Nasi Bebek, Suami Cari Uang dengan Nangkap Udang
Baca juga: Spesialis Pembobol Toko Elektronik Diringkus Polisi, Sudah Beraksi Tujuh Kali Tahun Ini
Baca juga: Anak Pamer Riwayat Pencarian di HP Ibunya, dari Cara Mengetes Suami Cinta atau Tidak Hingga Uttaran
Baca juga: Cinta Ditolak, Pria Lempar Tinja ke Wajah Pujaan Hati, Dengan Tubuh Penuh Hajat Korban Lapor Polisi