Berita Aceh Barat

DLH Mulai Pilah Sampah Plastik dan Organik, untuk Pengolahan yang akan Beroperasi di Meulaboh  

Penulis: Sadul Bahri
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala DLH Aceh Barat, Mulyadi.

Saat ini, pihaknya telah mulai melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan  masyarakat. Untuk mengumpulkan sampah plastik yang nantinya akan ditampung dan akan dibeli serta plastik tersebut juga dijemput oleh petuga,s untuk kebutuhan pengolahan menjadi biji-biji plastik. Di tempat pengolahan sampah tersebut, bisa mengolah kompos dan plastik.

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Barat, mulai melakukan pengumpulan sampah dari semua sekolah dan rumah tangga.

Hal itu dilakukan, guna pemisahan sampah plastik dan organik.

Menyusul akan beroperasinya tempat pengolahan sampah yang menggunakan sistem reduce, reuse, dan recycle (TPS-3R) di Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan di bawah KSM desa setempat.

“Peralatan pengelolaan sampah TPS-3R bantuan dari Kementerian PU Cipta Karya tahun 2020 sudah tiba di Meulaboh, dan tinggal dilakukan pemasangan saja yang ditargetkan November 2020 telah siap,” kata Mulyadi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aceh Barat kepada Serambinews.com, Selasa (20/10/2020).

Disebutkan, TPS-3R di Desa Lapang akan beroperasi normal pada 2021 mendatang, yang akan berfungsi mengolah sampah plastik dan sampah organik.

Saat ini, pihaknya telah mulai melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan  masyarakat.

Baca juga: Viral Video Sekelompok Cewek ABG Ribut Rebutan Cowok, 7 Remaja Dipanggil Polisi

Untuk mengumpulkan sampah plastik yang nantinya akan ditampung dan akan dibeli serta plastik tersebut juga dijemput oleh petuga,s untuk kebutuhan pengolahan menjadi biji-biji plastik.

Di tempat pengolahan sampah tersebut, bisa mengolah kompos dan plastik.

Sehingga bisa menghasilkan pendapatan ekonomi kelompok masyarakat dan akan semakin banyak masyarakat yang mengumpulkan plastik nantinya.

 Maka dengan terkumpulnya sampah-sampah, tentu lingkungan akan bersih.

Sampah tersebut juga bernilai ekonomis karena akan menjadi uang bagi yang mengumpul dan menjualnya, sehingga tidak sia-sia.

Mulai saat ini, terus dilakukan pemilahan antara plastik dan sampah organik.

Sehingga saat peralatan sudah bisa beroperasi, bahan awal baku awal sudah tersedia.

“Melalui bank sampah kita sudah sediakan tempat di sekolah-sekolah, sehingga plastik dapat dikumpulkan ke dalam keranjang yang sudah disediakan,” kata Mulyadi.

Disebutkan, dengan adanya tempat pengelolaan sampah tersebut, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Mata Ie, Kecamatan Meureubo tentu tidak akan cepat penuh dengan tumpukan sampah yang setiap harinya diangkut ke sana.

Baca juga: Pesta Gol ke Gawang Hajduk Split, Timnas Indonesia U-19 Tak Terkalahkan di Lima Partai

"Warga di rumah-rumah dan pertokoan tentunya akan memilah sendiri plastik dan sampah organik. Sehingga ke depan, semua plastik yang terkumpulkan bisa mereka jual kepada kita," jelasnya.

Sementara para pemulung yang berada di kawasan Meulaboh dan di lokasi TPA, juga terus melakukan pemilahan sampah tersebut untuk mereka jual.

Melalui program pembangunan tempat pengolahan sampah yang menggunakan sistem reduce, reuse, dan recycle atau dikenal TPS-3R di masa Pandemi Covid-19, program ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran di kawasan perkotaan.

Pembangunan dan pengelolaan TPS-3R dilakukan melalui Program Padat Karya Tunai  ini diharapkan, tidak hanya mengurangi kuantitas sampah dari sumbernya, tapi juga pembelajaran dalam pengelolaan sampah dan penyerapan tenaga kerja. (*)

Baca juga: Bertambah Enam Warga Nagan Raya Positif Covid-19, Total 137 Kasus

Berita Terkini