Aceh Besar Memulai Musim Tanam Rendeng Tahun 2020

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Aceh Besar Mawardi Ali memimpin musyawarah turun ke sawah, di ruang rapat gedung Dekranasda Aceh Besar, Senin (2/11/2020).

JANTHO - Kabupaten Aceh Besar memulai musim tanam rendeng (musim penghu­jan) padi tahun 2020. Hal itu disepakati dalam musyawarah turun ke sawah yang dipimpin langsung Bupati Aceh Besar, Ir H Mawardi Ali, di ruang rapat gedung Dekranasda Aceh Be­sar, Senin (2/11/2020).

Sebanyak 75 peserta ra­pat terdiri dari kepala OPD terkait, mewakili Badan Mete­orologi Klimatologi dan Geofisi­ka (BMKG) Aceh Besar, para Camat, unsur Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Besar, koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP), me­wakili penyuluh. Selain itu, dalam pembukaan rapat, hadir juga Ketua komisi 2 DPRK Aceh Besar, Mursalin SHI, mewakili Dandim 0101/BS, TNI-Polri, Plt Sekdakab Abdullah SSos, dan unsur terkait lainnya.

Adapun, jadwal musim ta­nam rendeng tahun ini di Aceh Besar dimulai dari rapat dan sosialisasi tanggal 2-7 Novem­ber, gotong royong 7-14 Novem­ber, pelepasan air irigasi 15-18 November, pengolahan tanah 19-29 November, penyemaian benih 30 November dan pena­naman 15 Desember. Sementa­ra untuk jadwal penutupan air akan disesuaikan, perawatan dilakukan dari perlakuan benih sampai panen serta terakhir masa panen diperkirakan per­tengahan Maret 2021 dan akan disesuaikan.

Bupati Aceh Besar, Ir H Mawardi Ali mengatakan, musyawarah turun ke sawah musim tanam rendengan mer­upakan agenda pemerintah kabupaten Aceh Besar bersa­ma-sama rakyat. “Ini bukan pemerintah sendiri, rakyat sendiri, tetapi bersama-sama. Inilah sesungguhnya pemban­gunan,” kata Mawardi Ali yang beberapa waktu lalu menerima penghargaan Indonesian Inno­vative Figures Award 2020 yang diserahkan oleh Mr Mark Reed vice president Asia global council singapura di Harris Hotel & Resi­dence Sunset Road Bali.

Lebih lanjut, Bupati men­gatakan, yang dilahirkan dalam rapat tersebut yakni sistem koor­dinasi musim tanam rendengan dan jadwal. Mawardi menga­takan pihaknya tidak ingin ra­pat dilakukan hanya sekedar seremonial, tetapi benar-benar diterapkan. “Selama ini tidak ada rapat di kecamatan, ini bisa dibangkitkan kembali rapat-ra­pat di kecamatan,” harapnya.

Dalam rapat Dia menekankan pentingnya jadwal musim tanam. Sebab, sebagai daerah yang selalu surplus setiap tahun, Aceh Besar harus benar-benar serius di sektor pertanian. Pada musim tanam gadu lalu, daerah ini juga berhasil dan mendapat beragam penghargaan. Bahkan, pada panen perdana musim ta­nam gadu beberapa waktu lalu, langsung dilakukan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sahrul Yasin Limpo.

Dalam musyawarah musim tanam rendengan itu, Bupati juga menghadirkan darinpihak BMGK untuk melihat bagaima­na curah hujan di kawasan Aceh Besar. Secara umum digambar­kan bahwa musim tanam di daerah itu sudah berada pada musim curah hujan tinggi dan dinilai tepat untuk musim ta­nam rendengan.

Bupati menekankan ke­pada seluruh camat dalam wilayah kabupaten Aceh Besar, untuk membudayakan got­ong royong. Selanjutnya, seti­ap kecamatan sangat penting melakukan koordinasi pada musim tanam tahun 2020. Hal itu dilakukan agar tidak ter­ulang gagal panen sebagaimana bterjadinpada tahun 2019 lalu, yang disebabkan oleh kemarau. Pada musim tanam tahun lalu yang gagal, Bupati menegaskan pada tahun ini akan dibajak sawahnya dan diberikan bibit. “Itu semua sudah ada datanya,” katanya.(hab/*)

Berita Terkini