SERAMBINEWS.COM - Rivalitas dua petarung UFC, Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor, digadang-gadang akan kembali berlanjut.
Khabib Nurmagomedov telah menyatakan pensiun dari MMA pada Oktober silam. Keputusan pemegang gelar juara kelas ringan itu pun sudah bulat.
Ketika orang-orang menyebutnya akan berubah pikiran, Khabib Nurmagomedov masa bodoh dan memilih mengurus peternakan miliknya.
Meski begitu, spekulasi soal masa depan petarung asal Dagestan itu terus berkembang.
Lebih-lebih, UFC tidak melepas sabuk juara Nurmagomedov setelah sang presiden, Dana White, yakin sang petarung akan kembali.
Bicara soal sabuk juara kelas ringan yang disandang Nurmagomedov, kompetisi untuk penantang gelar akan memanas.
Eks juara interim sekaligus musuh terkutuk Nurmagomedov, Tony Ferguson, akan berduel dengan Michael Oliveira yang sedang on-fire pada UFC 255 pada 12 Desember.
Bulan berikutnya, musuh bebuyutan Nurmagomedov, Conor McGregor, akan menjalani rematch dengan petarung papan atas lain, Dustin Poirier.
Conor McGregor terus digadang-gadang akan menjadi lawan Khabib Nurmagomedov berikutnya.
Apalagi rivalitas sengit mereka masih membekas walau sudah dua tahun berlalu sejak laga panas di Las Vegas itu dilangsungkan.
Nurmagomedov memiliki daya tawar yang lebih besar karena keluar sebagai pemenang laga pertama.
The Eagle jual mahal soal ide rematch dengan mengaku tidak berhasrat untuk menghadapi lawan yang pernah dikalahkannya.
Namun begitu, pendapat berbeda diutarakan oleh jurnalis MMA kawakan, Gareth A Davies, dalam wawancara yang dilansir BolaSport.com dari Sky Sports.
Gareth A Davies menilai sisa aura negatif dari pertandingan pertama bisa memancing Nurmagomedov untuk menghadapi McGregor lagi.
"Tidak ada permusuhan atau kebencian yang lebih besar antara dua petarung dunia. Kita tahu apa terjadi dengan kericuhan setelah laga pertama," ujar Davies.