Pencopotan Baliho Habib Rizieq Shihab, Panglima TNI Dukung Pangdam Jaya Tapi Akui Tak Beri Perintah

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) diikuti Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji (tengah) bersiap memberikan keterangan pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (26/9/2019). Menko Polhukam Wiranto menyatakan bahawa aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa telah diambil alih oleh para perusuh yang ingin menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pemilu Presiden 2019 pada 20 Oktober 2019.

Menurut Pemerintah daerah, pemasang baliho tidak sesuai ketentuan, tidak bayar pajak, kemudian kalimat-kalimatnya juga ada yang tidak bagus mengundang keresahan pada masyarakat.

Intinya adalah tidak sesuai ketentuan oleh Muspida, lalu ditertibkan

“Kita laksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, dikedepankan Polisi Pamong Praja (Pol PP) karena Pol PP yang menjalankan Peraturan Gubernur pemerintahan di wilayah,” pungkas Pangdam Jaya.

Baca juga: FPI : Habib Rizieq Shihab Sudah Punya Tim untuk Swab Test, Tak Ingin Diistimewakan Pemerintah

Baca juga: Keras! Pangdam Jaya Tebar Ancaman, akan Tangkap Orang yang Ingin Pasang Lagi Baliho Habib Rizieq

Kata Pangdam Jaya soal Kiriman Karangan Bunga

Di depan Markas Kodam Jaya, Jakarta Timur tampak puluhan karangan bunga sebagai bentuk dukungan kepada Kodam Jaya khususnya terhadap Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Karangan bunga tersebut tampak berasal dari sejumlah kelompok masyarakat yang mendukungnya.

Namun, ia justru merasa heran dengan antusiasme masyarakat atas tindakannya yang ramai diperbincangkan publik akhir-akhir ini.

Tindakan tersebut adalah perintahnya mencopot baliho bergambar Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dan perkatannya tentang pembubaran FPI beberapa waktu lalu.

Warga saat melintas diantara karangan bunga dukungan untuk TNI dan Polri dari masyarakat di Markas Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (23/11/2020). (Tribunnews/JEPRIMA)

Dudung mengatakan padahal ia hanya menjalankan tugasnya sebagai Panglima Kodam Jaya karena Satpol PP sudah kewalahan menangani hal tersebut.

"Kalau menurut saya, saya tidak layak lah menerima ucapan atau dukungan seperti itu."

"Yang jelas saya melaksanakan tugas saja seyogyanya saya sebagai Panglima Kodam Jayakarta."

"Saya juga tidak mengira seperti itu, tidak juga mengharapkan seperti itu. Biasa saja. Makanya loh kok sampai sebegitunya antusiasme masyarakat," kata Dudung di Makodam Jaya, Senin (23/11/2020) seperti diberitakan Tribunnews.com. 

Selain itu, ia mengungkapkan selama ini juga mengikuti pro kontra terkait keputusannya tersebut.

Sambil tertawa ia mengatakan pro kontra adalah hal yang biasa.

Ia pun menertawakan pihak-pihak yang mencoba merekayasa tindakan dan perkataannya terkait FPI.

Halaman
123

Berita Terkini