Baca tanpa iklan
Seiring dengan masa pandemi corona, komoditas jambu kristal sangat populer dan banyak dicari oleh banyak orang di Kota Subulussalam.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Masa pandemi covid-19 buah menjadi salah satu makanan yang paling dicari masyarakat.
Seiring dengan masa pandemi Corona, komoditas jambu kristal sangat populer dan banyak dicari oleh banyak orang di Kota Subulussalam.
“Kalau sekarang jambu Kristal ini paling banyak dicari orang, kami selalu kehabisan stok karena tingginya permintaan,” kata Denny Ardiansyah Putradianto, salah satu petani buah-buahan di Dusun Teladan, Desa Penanggalan Timur, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.
Di Aceh, kata Denny, kebun jambu Kristal terluas berada di Padang Tiji, Pidie. Bahkan, di sana sudah menjadi lokasi agrowisata.
Denny mengatakan jambu biji kristal adalah jambu biji yang memiliki jumlah biji yang sangat sedikit yaitu hanya 3% dari total ukuran buahnya.
Karena minim biji inilah yang membuatnya populer dan banyak dicari oleh banyak orang. Selain itu daging buah jambi Kristal renyah dan manis serta sensasinya seakan seperti memakan apel atau pir.
Secara fisik, lanjut Denny jambu Kristal tidak jauh berbeda dengan jambu biji pada umumnya. Namun jambu kristal memiliki lebih banyak serat dan warnanya pun lebih kusam.
Buahnya banyak mengandung vitamin C sehingga baik untuk pemulihan tubuh, apalagi saat suasana pandemic virus corona seperti sekarang ini.
Denny sendiri menanam jambu Kristal di atas lahan perkarangan rumah seluas 25 X50 meter persegi. Dengan lahan seluas itu, Deny menanam 300 pohon jambu Kristal.
Setiap panen, jambu Kristal milik Denny langsung diburu pembeli. Bukan hanya warga Subulussalam, Aceh Singkil tapi tak sedikit dari Aceh Selatan, Banda Aceh, Sabang bahkan dari Medan.
Suasana pandemi ujar Denny banyak warga memburu buah-buahan untuk meningkatkan gizi dan menambah vitamin.
Ini pula yang menjadi pemicu naiknya pendapatan Denny sebagai petani dan pengusaha bibit tanaman buah.
Tingginya permintaan buah dan bibit tanaman telah menggerakan ekonominya di masa pandemic.