Kematian Fakhrizadeh membuat ketegangan di Teluk Arab semakin meroket ketika Iran menuduh Israel mencoba memprovokasi perang dengan membunuh ilmuwan tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat menyebut Fakhrizadeh dalam konferensi pers tentang program senjata nuklir Iran.
"Ingat nama itu,” kata Netanyahu merujuk pada nama Fakhrizadeh.
Pembunuhan Fakhrizadeh dilakukan di tengah ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah antara Iran dengan AS, bersama dengan sekutunya Israel dan Arab Saudi, atas pencarian senjata nuklir Teheran.
Iran telah berjanji untuk melakukan serangan balasan seperti guntur pada siapa pun yang melakukan serangan itu.
Sementara itu, kapal induk AS USS Nimitz dikerahkan ke Teluk Arab pekan ini berselang beberapa hari sebelum pembunuhan terjadi.
Namun pejabat Angkatan Laut AS berkeras bahwa pengerahan kapal induk seberat 101.000 ton itu tidak terkait dengan adanya ancaman khusus.
Sebelumnya, Rouhani menuduh musuh bebuyutan Iran, Israel, bertindak sebagai tentara bayaran bagi AS dan berusaha menciptakan kekacauan dengan melakukan pembunuhan.
"Bangsa Iran lebih pintar daripada jatuh ke dalam perangkap konspirasi yang dibuat oleh Zionis. Mereka berpikir untuk menciptakan kekacauan, tetapi mereka harus tahu bahwa kami telah membaca tangan mereka dan mereka tidak akan berhasil," kata Rouhani.
Dia berjanji bahwa Iran tidak akan membiarkan tindakan kriminal begitu saja dan berjanji akan membalas ketika waktunya telah tiba.
Baca juga: Presiden Terpilih Joe Biden Akan Boyong Mayor Biden dan Seekor Kucing ke Gedung Putih
Baca juga: Mahathir Mohamad Disebut Biang Kerok Krisis Politik Malaysia, Begini Jawaban Dr M
Baca juga: Profil Tiga Perwira Tinggi di Internal Polri, Berpeluang Besar jadi Kapolri Gantikan Idham Azis
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Nuklir Iran Ditembak Mati dengan Senapan yang Dikendalikan Satelit"