Di bagian lain kota, setidaknya enam orang digunakan sebagai "tameng manusia" oleh orang-orang bersenjata, yang memaksa mereka untuk duduk di penyeberangan pejalan kaki untuk memblokir jalan.
Warga memposting gambar di media sosial tentang apa yang mereka gambarkan sebagai penembak jitu di atas atap.
Mereka kemudian dibebaskan tanpa cedera setelah aksi perampokan rampung.
Walikota Salvaro mengatakan kepada stasiun radio Radio Gaúcha bahwa "bandit" itu melarikan diri dengan konvoi mobil.
Rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan konvoi mobil hitam meninggalkan pusat kota dengan tertib.
"Saya tidak tahu dari mana mereka berasal tetapi mereka profesional. Tidak pernah dalam sejarah kota ini kami mengalami hal seperti ini," kata Walikota Salvaro tentang geng tersebut.
Tidak jelas berapa banyak uang yang diperoleh para penyerang, tetapi sebagian dari hasil jarahan mereka tersebar di seberang jalan kota.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan warga bergegas mengumpulkan sebagian uang kertas.
Polisi mengatakan empat warga ditahan setelah mereka mengumpulkan lebih dari 800.000 Real Brasil atau 150.000 dolar AS yang berserakan di jalanan.
Globo News melaporkan polisi juga menemukan 57.000 dolar AS uang hasil rampokan yang tersebar di jalan-jalan.
Sepuluh mobil yang digunakan dalam serangan itu ditemukan di ladang jagung di lahan pribadi di Nova Veneza yang berdekatan.
Namun jumlah uang tunai yang dicuri kawanan ini belum dihitung hingga Selasa pagi.
Sejauh ini belum ada laporan adanya perampok bank yang ditahan.
Bagaimana gambaran besarnya?
Media lokal menggambarkan penggerebekan itu sebagai bagian dari fenomena yang mereka sebut "Cangaço Baru", yang merujuk pada istilah yang digunakan untuk menggambarkan bandit yang melanda beberapa bagian Brasil pada 1920-an dan 1930-an.