SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Aksi Briptu Nabhani Akbar, personel Polda Aceh mengajarkan Alquran kepada anak-anak di Republik Sudan, mendapat perhatian dari pimpinannya di Aceh.
“Luar biasa Nabhani anggota Polda Aceh. Sangat membanggakan,” tulis Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs Wahyu Widada MPhil, menanggapi Serambinews.com, via pesan WhatsApp, Jumat (4/12/2020) malam.
Pernyataan Kapolda Aceh ini disampaikan menanggapi video aksi Nabhani mengajarkan Alquran kepada anak-anak di Sudan.
Nabhani adalah anggota Kepolisian Republik Indonesia yang bertugas dalam misi perdamaian PBB di Sudan yang dilanda perang saudara.
Hari ini, Jumat (4/12/2020), sebuah video pendek yang merekam sang polisi mengajarkan Alquran kepada anak-anak Sudan, menyedot perhatian publik di Aceh.
Video berdurasi 1 menit yang diposting di Instagram nabhaniakbar439 pada tanggal 20 November 2020 ini, ramai dibagikan di grup-grup WhatsApp.
Baca juga: Viral Video Anggota Pasukan PBB di Sudan Ajarkan Anak-anak Mengaji, Ternyata Polisi Asal Polda Aceh
Baca juga: Kapolda: Terus Jaga Perdamaian
Menjawab Serambinews.com, Kapolda Aceh Irjen Pol Drs Wahyu Widad M Phil pun memberikan tanggapannya terhadap kiprah anggotanya itu.
Ia mengatakan, Nabhani merupakan salah satu anggota Polda Aceh yang bertugas dalam misi perdamaian PBB setelah melalui seleksi yang ketat.
“Ini menunjukkan bahwa anggota-anggota Polda Aceh memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan polda-polda lain,” ungkap Kapolda.
Menurutnya, penugasan ini juga memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih baik lagi tentang tugas-tugas kepolisian dan juga pengalaman hidup di negara lain.
“Saya berharap akan ada dan makin banyak anggota Polda Aceh yang mengikuti jejaknya, tentu untuk lulus seleksi perlu kemampuan dan kompetensi,” kata Irjen Wahyu Widada.
“Oleh karenanya agar anggota Polda Aceh terus menambah pengetahuan dan kemampuannya dalam tugas-tugas kepolisian.
Banyak waktu dan kesempatan untuk terus meningkatkan kemampuan dan kompetensinya,” pungkas Jenderal Bintang Dua ini.
Days of Glory, Kisah Heroik Tentara Islam Membebaskan Prancis dari Cengkeraman Nazi
Diberitakan sebelumnya, aksi seorang polisi asal Indonesia yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Sudan, menyedot perhatian.
Sebuah video pendek yang merekam sang polisi mengajarkan Alquran kepada anak-anak Sudan, ramai dibagikan di media sosial.
Berdiri di samping mobil patroli berlambang UN (United Nation), personel berseragam pasukan perdamaian PBB ini dikerubungi oleh anak-anak Sudan.
Tulisan “POLISI” di dada kiri dan bendera Merah Putih di lengan kiri seragam PBB itu, menunjukkan bahwa pemuda itu adalah polisi asal Indonesia yang menjadi bagian dari pasukan perdamaian PBB di Sudan.
Ayat per ayat dari Surat An-Nas meluncur fasih dari mulutnya.
Belasan anak-anak yang memakai baju seadanya, terlihat antusias mengikuti setiap ayat yang meluncur fasih dari mulut polisi ganteng ini.
Penelusuran Serambinews.com, diperoleh informasi bahwa polisi yang ada dalam video itu bernama Nabhani Akbar.
Ia adalah personel Polri yang berdinas di Polda Aceh, dengan pangkat Brigadir Satu.
Baca juga: Kisah Polisi Baik Hati, Namanya Aiptu Zainal, Tiap Hari Antar Jemput Gadis Miskin Ini ke Sekolah
Juara MTQ Polda Aceh
Sosok Nabhani memang dikenal luas sebagai anggota Polri yang jago mengaji.
Sebelum bertugas sebagai anggota pasukan perdamaian PBB di Sudan, ia mengajarkan Alquran kepada santri di pondok pesantren Markaz Al Islah Al Aziziyah, Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh.
Kegiatan mengajar ini ia lakukan sore hari sepulang bertugas dari rutinitasnya sebagai polisi.
Setiap hari, Nabhani selalu meluangkan waktunya untuk mengajarkan tilawah Alquran dan Bahasa Arab kepada puluhan santri, yatim korban tsunami dan korban konflik yang berasal dari seluruh Aceh.
Sebenarnya, sejak menjadi anggota polisi tahun 2014, Nabhani sudah menjadi guru ngaji bagi masyarakat di sekitar tempat tinggalnya di kawasan Polsek Luengbata, Kota Banda Aceh.
Ia juga pernah menjadi juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Polda Aceh pada tahun 2016. Atas prestasi tersebut, ia mendapatkan hadiah umrah ke Tanah Suci.
Ribuan Kuburan Muslim Ditemukan di Aragon Spanyol, Jejak Islam yang Hilang di Negeri Matador
Tak hanya pandai mengaji, Nabhani juga fasih bertutur dalam bahasa Arab. Hal inilah yang mengantarkannya mengemban tugas sebagai salah satu personel misi perdamaian PBB ke Sudan.
Ia bertugas sebagai penerjemah Bahasa Arab bagi pasukan PBB asal Indonesia.
Kemahiran Nabhani berbahasa Arab dia dapatkan saat menempuh pendidikan di salah satu dayah di kampung halamannya, Bireuen.
Ilmu itulah yang kemudian ia aplikasikan kepada santri-santri di dayah tempat ia mengajar dan tinggal saat ini.
Selama proses belajar, ia kerap menyampaikan pesan-pesan bermanfaat kepada muridnya, terlebih para anak didiknya didominasi oleh santri usia remaja.
“Apa yang saya lakukan ini merupakan salah satu kewajiban di luar tugas pokok kepolisian dan menjadi tanggung jawab saya sebagai anggota Polri,” kata Briptu Nabhani, saat diwawancarai Serambi, Rabu (1/7/2020) lalu di Markaz Al Islah Al Aziziyah, di Banda Aceh.
Baca juga: Kisah Sana Khan Mundur dari Bollywood Demi Perdalam Islam, Kini Berhijab dan Dinikahi Ulama India
Dia juga mengaku sangat senang bisa mengajar mengaji, serta mengajar kitab dan Bahasa Arab, bagi anak-anak yatim tersebut.
"Rasa penat dan lelah di kantor hilang seketika jika sudah mengajar para santri di sini," ungkap Nabhani.
Nabhani mengaku sudah enam tahun mengajarkan ilmu agama dan mengaji di Dayah Markaz Al Islah Al Aziziyah.
Dimulai pada tahun 2014 saat mengikuti Program Polisi Saweu Dayah.
Dari 25 polisi yang ditempatkan di dayah tersebut, hanya dirinya yang bertahan dan beradaptasi.
Nabhani bahkan menetap di dayah tersebut.
Baginya, menjadi seorang guru ngaji adalah panggilan hati.
Bahkan usai bertugas di Sudan nanti, ia tetap berkeinginan kembali mengajar ngaji.
"Selepas pulang nanti dari Sudan, saya bertekad tetap terus menjadi guru ngaji di sini," ujarnya.
Lantas apa impian dan harapannya ke depan?
Nabhani mengaku ingin jajaran kepolisian bisa lebih dekat dengan masyarakat.
Ia juga berharap mendapatkan dukungan dari semua pihak untuk bisa terus mengajar mengaji dan bermanfaat bagi masyarakat dan Negara.(*)