"Penanganan gajah liar Itu berawal dari Kita. Kalau kita tidak merusak alam, tidak memotong kayu, maka gajah liar tidak akan merusak perkebunan warga," tegasnya.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM,SIGLI - Warga Gampong Rinti Ujong Rimba, Kecamatan Mutiara Timur masih diganggu kawanan gajah liar.
Kawanan satwa dilindungi itu merusak tanaman produktif, sehingga petani merugi karena modal dan tenaga merawat tanaman hingga besar.
Keluhan petani terhadap gajah, disampaikan saat Bupati Pidie Roni AhmadSE atau Abusyik saat melakukan kunjungan ke Gampong Rinti, Jumat (11/12/2020).
Pertemuan Abusyik dengan warga dikemas dalam suasana akrab, sehingga gelak tawa menghiasi temu ramah itu.
"Prinsipnya gajah binatang dilindungi yang hidup berkelompok. Satwa itu mengganggu perkebunan, jika habitatnya telah dirusak," jelas Bupati Pidie, Roni Ahmad atau Abusyik dalam rilis dikirim Humas Protokoler Setdakab Pidie, Jumat (11/12/2020).
Untuk itu, Abusyik, meminta kepada masyarakat, agar jangan sekali-kali merusak alam, sebab akan terusik habitat hewan liar yang hidup di dalam hutan.
Baca juga: Razia Protkes di Pidie Diperketat
"Penanganan gajah liar Itu berawal dari Kita. Kalau kita tidak merusak alam, tidak memotong kayu, maka gajah liar tidak akan merusak perkebunan warga," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Abusyik melakukan sosialisasi pertanian sehat dan bebas bahan kimia, dengan mengajak warga beralih menggunakan pupuk alami.
Abusyik juga meyemprot pupuk alami pada tanaman coklat, langsat, durian, dan beberapa tanaman lain di kebun warga.
Kemudian, Abusyik, bergerak menuju Gampong Tunong, Kemukiman Keumala Dalam, Kecamatan Keumala. (*)
Baca juga: Alhamdulillah, Dengan Disiplin Protokol Kesehatan, Subulussalam Berhasil Nihilkan Kasus Covid-19