Berita Banda Aceh

Reaksi Ketua Forum Mahasiswa Pemuda Aceh Terhadap Pengusiran Massa Tolak Habib Rizieq

Penulis: Misran Asri
Editor: Jalimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Forum Mahasiswa Pemuda Aceh, Fahmi Nuzula.

Laporan Misran Asri I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Forum Mahasiswa Pemuda Aceh (FMPA), Fahmi Nuzula mengapresiasi sikap para 'kesatria' mahasiswa yang berani mengusir massa yang berunjuk rasa menolak Habib Rizieq, di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Rabu (16/12/2020).

Pasalnya, pengunjuk rasa itu mengatasnamakan mahasiswa Aceh, sehingga dinilai mencinderai nama baik mahasiswa Aceh.

Lalu, di sisi lain, di dalam demo tersebut, ikut anak-anak, bahkan tampang-tampang orang tua yang sudah lanjut usia, apa yakin kalau demonstran itu bagian representif (mewakili) dari mahasiswa Aceh, tanya Fahmi Nuzula.

Lalu, dari almamater warna-warni yang dikenakan para demonstran, tanpa simbol dari suatu universitas di Aceh juga patut dipertanyakan.

"Pengusiran itu, bentuk sikap kesatria dari mahasiswa dan pemuda Aceh yang tidak menginginkan Aceh diobok-obok dan dijadikan wilayah yang menciptakan isu SARA dan perpecahan," sebut Fahmi.

Kendati demikian, lanjut Fahmi, atas nama Forum Mahasiswa Pemuda Aceh meminta maaf kepada masyarakat Aceh atas aksi sekelompok orang yang mencatut-catu nama mahasiswa.

"Mereka-mereka yang melakukan demontrasi penolakan Habib Rizieq dan Front Pembela Islam di Aceh itu murni pihak yang membawa dan mencatut nama mahasiswa. Mereka-mereka itu tidak ada garis koordinasi di kampus-kampus di Aceh," terang Fahmi.

Ia juga memastikan besar dugaan para demonstran itu bukan mahasiswa. Hal itu setelah dirinya berkoordinasi dengan sejumlah presiden mahasiswa serta tokoh-tokoh mahasiswa dan ormawa-ormawa dan meminta izin meng-handle peristiwa itu.

Hal dimaksud agar tidak dicederai nama mahasiswa Aceh.

"Dugaan kami ada hal yang tidak beres dengan isu publik hari ini. Hal itu seolah-olah kita juga dihadapkan dengan situasi yang tidak menentu saat ini serta dalam cengkraman fitnah," terangnya.

Karena itu sebutnya jangan sampai ada pihak-pihak yang membawa nama mahasiswa dan sengaja ingin membidik Aceh.

Lalu menjadikan Nanggroe Seuramoe Mekkah ini ikut dalam pusaran perpecahan dari persatuan dan kesatuan, apalagi isu SARA.

"Ini memang dinamika politik yang sedang terjadi dan semua pihak harus menahan diri. Kami mohon kepada para pihak jangan pernah membawa-bawa nama mahasiswa, apalagi sampai merepresentatif mahasiswa Aceh," pungkas Fahmi Nuzula.(*)

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini Tiga Bersaudara Keturunan Aceh yang Jadi Tokoh Besar di Malaysia

Baca juga: VIDEO - Operasi Pengejaran PENYELUNDUP SENJATA di Mus, 14 Tersangka Ditangkap dan Ditahan

Baca juga: Pemkab Nagan Raya Uji Coba E-Kinerja, Tulis Apa yang Anda Kerjakan dan Kerjakan yang Anda Tulis 

Berita Terkini