WFP mengatakan membutuhkan lebih dari $ 470 juta selama enam bulan ke depan untuk mengatasi krisis kelaparan.
Keluarga sekarang khawatir tentang kebangkitan pertempuran saat musim kemarau mendekat.
Duduk di sebuah klinik yang dikelola oleh Doctors Without Borders di kota Pibor, Elizabeth Girosdh menyaksikan anak kembarnya yang berusia 8 bulan memperebutkan ASInya.
Pria berusia 45 tahun itu kehilangan hasil panennya saat bertempur di desanya Verteth pada bulan Juni.
Salah satu dari anak kembar itu kekurangan gizi parah.
“Kadang-kadang saya mencoba menyusui tetapi saya tidak bisa dan anak-anak menangis dan menangis sepanjang malam,” katanya.
"Jika tidak ada cukup makanan, saya khawatir saya bisa kehilangan mereka," katanya.(*)