Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Bagi sebagian besar manusia di muka bumi ini, ular adalah hewan yang menakutkan, apalagi ular jenis King Kobra yang dikenal sebagai raja ular dan punya bisa mematikan.
Hal itu tidak bagi Rony Agustino (39) yang dikenal piawai dalam menakluk berbagai jenis ular termasuk King Kobra.
Pria asal Gayo ini, dikenal luas dengan sebutan Pawang Gondrong oleh masyarakat di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Kalau di Indonesia terkenal dengan Panji Petualang, di Aceh sang penakluk raja ular dikenal dengan Pawang Gondrong yang sudah menaklukkan 200 lebih ular termasuk King Kobra.
Keahliannya itu, ia manfaatkan untuk membantu masyarakat dari teror berbagai jenis ular yang masuk ke rumah, kebun, maupun pemukiman warga.
Pawang Gondrong juga sering diminta untuk membantu petugas Pemadam Kebakaran di Pos Lampahan, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, ketika ada laporan warga terhadap gangguan hewan reptil berbisa maupun yang tidak berbisa.
Dalam membantu warga dari teror ular termasuk yang berbisa, ia rela bertaruh nyawa tanpa ada meminta imbalan. Meskipun, dirinya mengaku bekerja serabutan untuk menghidupi keluarganya.
Menurut pengakuannya, ada juga sebagian masyarakat yang pengertian dan memberikan uang meskipun ia tidak memintanya.
Baginya bukan imbalan yang diharapkan, sudah 25 tahun ia bergelut dalam hal ini, namun yang penting adalah bagaimana masyarakat teredukasi agar tidak membunuh hewan reptil yang semakin langka.
Menurutnya, ular tidak mengganggu manusia, hanya saja manusia yang merusak habitatnya sehingga terjadi konflik.
Bukan hanya ular saja yang ditangani, kadang kala ia diminta bantu untuk mengatasi dan mengamankan dari gangguan seperti, monyet, beruk, musang yang masuk ke rumah warga.
Satwa yang dilindungi yang diamankan ia serahkan ke pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.
Penyerahan satwa dilindungi bukan hanya cerita saja, Serambinews.com juga melihat langsung lembaran surat berita acara serah terima ke BKSDA Aceh yang diperlihatkan oleh Pawang Gondrong.
Ada juga satwa liar yang tidak dilindungi yang ia lepas sendiri ke habitatnya yang jauh dari pemukiman warga setelah ia rawat (karantina).