Berita Pidie Jaya

Mesin Boat Mati, Tiga Nelayan dan Satu Anggota TNI Lima Hari Terombang-ambing di Laut Lepas

Penulis: Idris Ismail
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dandim 0102/Pidie, Letkol Arh Tengku Sony Sonatha SE MIP (dua kanan) memeriksa dokumen kelengkapan administrasi KM Raja Walet O2 setelah uapaya penyelamatan oleh tim SAR, Kamis (24/12/2020).

Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Tiga  nelayan Pidie Jaya bersama satu anggota TNI dari Koramil 18/Tringgadeng, terombang-ambing selama lima hari di laut lepas yang berjarak sekitar 30 Mil Laut dari Pulo Rondo. 

Keempatnya bernama,Nurdin (55) warga Keudee, Kecamatan Pateraja, Pawang Agam (35) warga Trienggadeng, Yusri (30) asal Pasie Lhok, Kembang Tanjong, Pidie, dan Kopda M Razi (38) Babinsa Koramil 18/Trienggadeng.

"Mereka hilang kontak sejak Sabtu (19/12/2020) setelah Kapal Motor (KM) Raja Walet 02 yang mereka tumpangi mati mesin di utara Ujong Batee, Aceh Besar," sebut Dandim 0102/Pidie dan Pijay, Letkol Arh Tengju Sony Sonatha SE MIP kepada Serambinews.com, Jumat (24/12/2020).

Informasi dari pihak keluarga Kopda M Razi menyebutkan, pada Kamis (17/12/2020) siang, Kopda M Razi berpamitan kepada istrinya untuk berangkat ke Banda Aceh hendak mengambil KM Raja Walet 02 yang baru dibeli seharga Rp 280 juta dari pamannya, Keucik Ayah, warga Desa Pasi Lhok Kecamatan Kembang Tanjong.

Sampai di Banda Aceh pada sore hari. Kopda M Razi menghubungi  istrinya dan mengatakan hendak pulang ke Pante Raja melalui laut, menggunakan KM Raja Walet.

Namun hingga Jumat (18/12/2020) malam, ia tak kunjung tiba di rumah. Belakangan, diketahui bahwa KM Raja Walet mengalami mati mesin di tengah perairan utara Ujong Batee.

Begitu mendapat informasi tersebut, aparat TNI bersama SAR mulai melakukan pencarian mulai Minggu (20/12/2020).

"Dalam pencarian tersebut, Kopda Razi ditemukan di sekitar Pulo Rondo, akan tetapi ia menolak untuk di bawa pulang oleh tim SAR, karena Kopda M Razi beserta temannya tetap ingin membawa pulang boat yang mengalami mati mesin itu," jelasnya.

Kopda M Razi bersama tiga nelayan itu meminta tim SAR untuk kembali dengan membawa kapal boat yang lebih besar, agar bisa menarik KM Raja Walet.

"Pemulangan Kopda M Razi bersama tiga nelayan ini berhasil dilakukan, dan pada Kamis (24/12/2020) mereka telah kembali ke rumah masing-masing,"ungkapnya.(*)

Baca juga: Legenda Manchester United Gary Neville Mengaku Bingung dengan Penampilan Manchester United Musim Ini

Baca juga: Siap-siap, PNS yang Cuti Tanpa Izin Bakal Kena Sanksi: Dari yang Paling Ringan hingga Paling Berat

Baca juga: Cerita Anggota BNN di Balik Video Viral Dirinya Cari Tanaman Hias di Hutan, Sempat Dicari Pimpinan

Baca juga: 21 Pelaku Pendidikan di Pijay Terima Japakeh Award pada HGN Ke-75, Ini Harapan Bupati

Berita Terkini