Tim Sepakbola PON Aceh

Latih Tim PON Aceh, Fakhri Husaini Ingin Wujudkan Amanah Orang Tua dan Janji kepada Sang Adik

Penulis: Imran Thayib
Editor: Imran Thayib
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih PON Aceh, Fakhri Husaini bersama Ketua Umum PSSI Aceh, Nazir Adam memberikan keterangan kepada wartawan di sebuah kafe kawasan T Nyak Makam, Minggu (27/12/2020).

Hal ini mengingat dirinya masih terikat status sebagai karyawan PT Pupuk Kaltim.

“Januari tahun depan, saya sudah memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP). Dengan demikian, saya bisa langsung bergabung bersama dengan pemain,” ungkapnya.

Baca juga: Gara-gara Satu Keluarga dari London Pulang, Virus Corona Ganas Masuk Korea Selatan

Baca juga: Kasus Covid-19 di Inggris Kembali Melonjak, Pemain Wolves Dilarang Belanja ke Supermaket

Baca juga: 72 Kambing dan 1 Sapi Mati Dimangsa Ajag, TNI hingga Polri Turun Lapangan Tembak Mati 6 Ajag

Fakhri menyebutkan, kalau dirinya sudah pernah mengabdi untuk bangsa dan negara, baik itu sebagai pemain maupun pelatih.

Kemudian, ia juga sudah pernah mengabdi untuk kota Bontang, dan Kalimantan Timur tempat dia menghabiskan sebagian besar karier sepak bolanya.

Jujur saja, pernyataan pelatih kelahiran Lhokseumawe, 27 Juli 1965 memang terbukti.

Pada SEA Games 1997 di Jakarta, Fakhri sukses mempersembahkan medali perak bagi Indonesia usai dikalahkan Thailand melalui adu penalti 2-4.

Sebagai pelatih, Fakhri juga sukses membawa timnas Indonesia juara Piala AFF U-16 tahun 2018.

Dan teranyar, dia mampu meloloskan Indonesia ke Piala AFC U-19 pada Oktober 2020 di Uzbekistan.

Pada awal tahun 2020, anak dari pasangan Husaini Harun dan Zulmiati menolak untuk menjadi asisten pelatih timnas.

Mendapat info posisi Fakhri sedang lowong, Ketua Umum PSSI Aceh, Nazir Adam SE MM dan manajer tim PON Aceh, Mayor Agusti membuka komunikasi.

Ternyata, ayah tiga anak ini sepakat untuk melatih punggawa PON Aceh.

"Kini saatnya saya, jika Allah mengizinkan, mengabdi untuk Aceh tempat saya dilahirkan. Prinsipnya, saya bersedia melatih tim PON Aceh, selain karena adanya kebanggaan juga ada tantangan di situ," sambung pelatih 54 tahun itu.

Pada kesempatan itu, dia terbuka mengungkapkan, bahwa persiapan tim sepakbola Tanah Rencong menuju ke PON Papua masih memiliki waktu cukup.

Karena, pesta empat tahunan itu resmi diundur hingga Oktober 2021 menyusul pandemi virus Corona di Tanah Air.

"Mundurnya pelaksanaan PON di Papua ke bulan Oktober 2021, tentu berdampak positif bagi persiapan tim PON Aceh. Karena kami memiliki cukup banyak waktu untuk membangun dan mempersiapkan tim yang solid menuju Papua," sebutnya.

Halaman
1234

Berita Terkini