Internasional

Hamas Gelar Latihan Militer, Tembakkan Roket ke Laut, Persiapan Perang dengan Israel

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga menyaksikan sebuah roket ditembakkan saat latihan militer faksi Hamas di luar Kota Gaza, Palestina, Selasa (29/12/2020).

SERAMBINEWS.COM, JALUR GAZA- Kelompok Hamas di Jalur Gaza Palestina menembakkan roket ke Laut Mediterania pada Selasa (29/12/2020).

Hal itu menjadi bagian dari latihan militer gabungan yang bertujuan untuk mempersiapkan kemungkinan perang dengan Israel.

Kelompok Hamas telah memerintah Gaza sejak merebut kekuasaan dari saingan pasukan Palestina pada tahun 2007.

Sejak itu telah terjadi tiga perang dan banyak pertempuran kecil dengan Israel.

Dilansir AP, gencatan senjata informal yang rapuh sebagian besar terjadi dalam beberapa tahun terakhir, dengan hanya sesekali baku tembak.

Pihak berwenang di Gaza membatasi pergerakan di sepanjang jalan pantai utama dan melarang penangkapan ikan selama latihan, selama 24 jam dan termasuk penggunaan drone udara.

Baca juga: Dua Roket Hamas Hantam Israel, Jet Tempur Gempur Gaza

Latihan itu diadakan oleh Ruang Komando Bersama, yang menyatukan belasan faksi tetapi didominasi oleh Hamas.

Seorang juru bicara Hamas mengatakan manuver defensif juga menunjukkan penolakan mereka terhadap perjanjian yang memalukan.

Mengacu kesepakatan normalisasi yang ditengahi AS baru-baru ini antara Israel dan sejumlah negara Arab.

Palestina memandang perjanjian itu sebagai pengkhianatan atas perjuangan mereka.

Karena negara-negara Arab mengakui Israel tanpa mendapatkan konsesi dalam proses perdamaian yang sudah lama hampir mati.

Baca juga: Hizbullah Klaim Telah Gandakan Jumlah Peluru Kendali, Untuk Mencegah Serangan Israel

Hamas adalah musuh bebuyutan Israel yang telah menolak upaya-upaya di masa lalu untuk mendapatkan solusi yang dinegosiasikan untuk konflik tersebut.

Israel dan Mesir telah mempertahankan blokade yang melumpuhkan di Gaza sejak Hamas merebut kekuasaan.

Menurut Israel diperlukan untuk mencegah militan membangun persenjataan mereka.

Kritikus terhadap blokade melihatnya sebagai hukuman kolektif untuk 2 juta penduduk Palestina di wilayah itu.(*)

Baca juga: Normalisasi Sejumlah Negara dengan Israel, Kado Pahit Bagi Rakyat Palestina

Berita Terkini