SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Mantan Presiden AS George W. Bush menyatakan pemberontakan dapat menyebabkan kerusakan besar reputasi Amerika di Dunia.
"Serangan kekerasan di Capitol dan gangguan pertemuan Kongres yang diamanatkan oleh Konstitusi dilakukan oleh orang-orang yang hasratnya telah dibakar kepalsuan dan harapan palsu," kata Bush.
Dilansir AP, Kamis (7/1/2021), Trump terlalu lambat mengutuk ekstremisme kekerasan, menolak untuk mencela supremasi kulit putih.
Tetapi, sebaliknya, menyemangati para pengunjuk rasa bersenjata di gedung DPR negara bagian Michigan musim semi lalu.
Trump sempat mengatakan kepada Proud Boys, kelompok sayap kanan untuk mundur dan tetap berdiri.
Baca juga: VIDEO - Trump Minta Pendukung Hormati Hukum, Rusuh di Gedung Capitol, Hingga Seorang Wanita Tewas
Baca juga: Aksi Demonstran Pendukung Trump Seperti Adegan Film dan Video Game
Baca juga: Donald Trump Sempat Sampaikan Permintaan Terakhir ke Wapres, Batalkan Kemenangan Biden
US Capitol dilanggar pada tahun 1814, ketika Inggris menyerang dan membakarnya selama Perang tahun 1812, menurut US Capitol Historical Society.
"Momen perselisihan internal, yang dipicu oleh presiden hanya bisa mengingatkan pada Perang Saudara," menurut sejarawan kepresidenan Julian Zelizer.
“Ini adalah serangan terhadap pemerintah,” kata Zelizer, yang mengajar di Universitas Princeton.
“Presiden telah memicu perpecahan dan dia menyerukan protes ini, dia menyerukan kekacauan ini," katanya.
"Kami belum pernah melihat ini sebelumnya,” tambahnya.(*)