SERAMBINEWS.COM - Apa yang harus dilakukan jika belum menghafal doa qunut Subuh ? Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini.
Dalam mengerjakan shalat fardhu Subuh, ada tambahan bacaan doa qunut.
Doa qunut ini dilafazkan saat rakaat terakhir (kedua) antara gerakan i'tidal dan rukuk.
Doa qunut dibaca sembari mengangkat kedua tangan sejajar telinga, setelah bangkit dari rukuk.
Bacaan doa qunut yang umumnya dibaca ialah sebagai berikut.
اَللّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ, وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ, وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ, وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ, وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ, فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضٰى عَلَيْكَ , وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ ,وَلاَ يَعِزُّمَنْ عَادَيْتَ, تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ, فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ ,اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ ,وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
"Allahhummahdinii fiiman hadait. Wa'a finii fiman 'aafait. Wa tawallanii fiiman tawal-laiit. Wa baarik lii fiimaa a'thait. Wa qinii syarra maa qadhait. Fainnaka taqdhii walaa yuqdha 'alaik. Wa innahu laayadzilu man walait."
"Wa laa ya'izzu man 'aadait. Tabaa rakta rabbanaa wata'aalait. Falakalhamdu 'alaa maaqadhait. Astaghfiruka wa'atuubu ilaik. Wasallallahu 'ala Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi. Wa'alaa aalihi washahbihi wasallam."
Artinya:
"Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, maafkanlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau maafkan, tolonglah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau tolong, berkatilah aku dalam semua pemberian-Mu, dan peliharalah aku berkat karunia-Mu dari keburukan qada-Mu. Karena sesungguhnya Engkaulah yang memberi keputusan dan tiada seorang pun yang menetapkan keputusan terhadap-Mu, dan sesungguhnya tidak akan terhina orang yang Engkau musuhi.
Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami lagi Maha tinggi, bagi-Mu segala puji atas semua keputusan-Mu. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu, dan segala salawat dan salam terlimpahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW dan juga segenap keluarga dan para sahabatnya."
Baca juga: Benarkah Iblis Bisa Mengintip Catatan Takdir di Lauhul Mahfudz? Simak Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: Cara Mengisi Shaf Shalat Berjamaah Kosong, Simak Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: Hubungan Suami Istri Alami Jenuh dan Suami Suka Menghayal Wanita Lain, Simak Ceramah Buya Yahya
Akan tetapi, ada sebagian orang yang belum atau tidak bisa menghafal doa qunut.
Oleh karena itu tak jarang, qunut dalam shalat Subuh sering dilewatkan.
Mengutip penjelasan dari Buya Yahya dalam tayangan video yang diunggah oleh kanal YouTube Al-Bahjah Tv, disampaikan bahwa hendaknya doa qunut tetap tidak ditinggalkan.
Dijelaskan oleh Buya Yahya, doa qunut dalam shalat subuh merupakan sunnah yang sangat dianjurkan dalam mazhab Imam Syafi'i.
Sementara dalam mazhab lainnya, membaca doa qunut tidak disunnahkan, seperti misalnya mazham Imam Abu Hanifah.
"Jadi kalau ada orang tidak qunut mengikuti taqliq imam Abu Hanifah adalah benar.
Tapi kalau ada orang tidak qunut lalu menyalahkan mazhab imam Syafi'i dia telah salah," tutur Buya Yahya, dikutip dari video berjudul Jika Tidak Hafal Doa Qunut | Buya Yahya Menjawab.
Baca juga: Menghabisi Kucing Karena Suka Menganggu Apakah Berdosa ? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: Bangun Tidur Kesiangan, Bagaimana Hukum Shalat Subuh? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Baca juga: Doa Qunut Sholat Subuh, Qunut Witir, serta Qunut Nazilah, Terhindar Musibah dan Memohon Ampunan
Bagi yang mengikut mazhab Imam Syafi'i namun tidak bisa menghafal doa qunut, Buya Yahya menyarankan agar tetap tidak meninggalkannya.
Meninggalkan ibadah sunnah ini berarti melewatkan keutamaan dari membaca doa qunut.
Agar tidak melewatkan keutamannya, lanjut Buya, bisa diganti dengan membaca doa apa saja.
"Barangkali karena Anda takut diketawai tidak hafal, jangan keras-keras deh. Baca aja Rabbana Atina fid dunya hasanah," ungkapnya.
"Jadi Anda tetap berdiri untuk qunut," sambungnya.
Lebih lanjut, Buya menyampaikan bahwa berpegang teguh pada mazhab yang dianut itu penting.
Sehingga seseorang agar bisa istiqamah dan mudah terombang-ambing.
Oleh sebab itu, sambungnya, lebih baik tetap berdiri dan membaca doa apapun untuk mengambil keutamaan qunut.
"Bahkan kalau jadi imam pun jika dia tidak hafal qunut, hafalnya rabbana atina fid dunya hasanah, ya sah-sah saj kok," terang Buya Yahya.
"Jamaah ga usah protes karena tau imamnya ga hafal. Tapi mendapatkan pahalanya sama," sambungnya.
Sebaliknya, jika seandainya imam shalat jamaah yang diikuti tidak membaca doa qunut, bagi makmum yang bermazhab syafi'i sebaiknya tetap tidak melewatkannya.
Agar tidak ketinggalan, doa qunut yang dibaca adalah ringkas atau pendek, yang diperkirakan sanggup mengejar gerakan sang imam.
Baca juga: Doa Qunut, Dibaca Dalam Sholat Fardhu Subuh juga Bisa di Sholat Lain, Simak Tata Cara dan Bacaannya
"Dan ini tidak dianggap mukhalafah, melanggar. Karena apa ? Anda tidak membuat kerjaan yang baru," jelas Buya Yahya.
"Kesunahan tetap dapat, dan Anda tidak berbeda, tidak melanggar kepada sang imam," lanjutnya.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)