Hal ini sesuai pengukuran BPBD dan BMKG.
Bupati berkunjung
Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali pun, berkunjung ke Gampong Lamkleng untuk melihat dampak tanah bergerak di gampong itu serta warga yang harus mengungsi di tenda.
Kunjungan itu dilakukan Bupati dan rombongan, Kamis (14/1/2021).
Peninjauan ini dilakukan bersama Kepala BPBD Aceh Besar, Farhan AP, Camat Kuta Cot Glie, Imam Munandar, Keuchik Lamkleng, Muhammad Fajri, dan aparat keamanan gampong setempat.
Menurut Bupati, sesuai laporan keuchik setempat, pergerakan tanah ini terjadi pada Rabu (13/1/2021) setelah hujan deras semalamnya.
Panjang pergerakan tanah ini mencapai 300 meter dan lebar lebar sekitar 150 – 200 meter.
"Saya sudah memerintahkan BPBD membangun tenda pengungsian dekat lokasi rumah penduduk yang tanahnya mengalami pergerakan ke pinggiran sungai Krueng Aceh itu," kata Bupati.
Selain itu, kata Bupati, dirinya juga sudah memerintahkan Kepala BPBD Aceh Besar terus memantau selama 24 jam.
Kemudian undang petugas BMKG dan Dinas ESDM Aceh maupun kabupaten untuk menurunkan Tim Geologinya guna menganalisa.
Artinya apakah pergerakan tanah itu membahayakan atau terancam bencana tanah longsor bagi 14 unit rumah penduduk itu atau tidak.
Pada kesempatan ini, Bupati meninjau KK yang harus mengungsi akibat kejadian ini dan mengingatkan para pengungsi ini mengikuti arahan petugas.
Amatan Serambinews.com, di lokasi tanah tanah yang bergerak ini sudah dipasang polisi line agar jangan ada lagi yang melintasi kawasan itu.
Penyebab tanah bergerak
Sebelumnya diberitakan Ketua Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan Universitas Syiah Kuala (MIK USK), Dr Nazli Ismail, Rabu (13/1/2021) pagi turun ke Gampong Lamkleng.