SERAMBINEWS.COM - Warga dunia sempat resah dengan kebijakan WhatsApp tentang pembaruan kebijakan privasi.
Kebijakan WhatsApp ini langsung memicu beragam tanggapan dari pengguna WA.
WhatsApp, aplikasi perpesanan milik Facebook Inc. menunda pembaruan kebijakan privasi yang bertujuan untuk meningkatkan transaksi bisnis di platform tersebut.
Penundaan ini setelah badai kekhawatiran dari pengguna yang khawatir bahwa WhatsApp akan melonggarkan kebijakan privasinya dalam proses tersebut.
Pengguna WhatsApp menerima pemberitahuan bulan ini bahwa WhatsApp sedang mempersiapkan kebijakan dan ketentuan privasi baru, dan berhak membagikan beberapa data pengguna dengan aplikasi Facebook.
Kebijakan WhatsApp itu memicu protes global dan banyak pengguna beralih ke aplikasi perpesanan pribadi pesaing WhatsApp seperti Telegram dan Signal.
Jumat (15/1/2021), WhatsApp menyatakan akan menunda peluncuran kebijakan privasi terbaru hingga Mei mulai Februari.
Baca juga: 23 Orang Tewas Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 di Norwegia
Mereka menyebut, pembaruan difokuskan untuk memungkinkan pengguna mengirim pesan dengan bisnis, dan bahwa pembaruan tidak memengaruhi percakapan pribadi, yang akan terus memiliki enkripsi end to end.
"Pembaruan ini tidak memperluas kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook," sebut WhatsApp dalam sebuah pernyataan.
“Meskipun tidak semua orang berbelanja dengan bisnis di WhatsApp saat ini, kami pikir lebih banyak orang akan memilih untuk melakukannya di masa depan dan penting orang-orang mengetahui layanan ini,” imbuh WhatsApp.
Baca juga: Harga Emas Turun Hari Ini Sabtu (16/1/2021), Berikut Rinciannya
Facebook telah meluncurkan alat bisnis di WhatsApp selama setahun terakhir untuk meningkatkan pendapatan dari unit yang tumbuh lebih tinggi, seperti WhatsApp dan Instagram sambil merajut infrastruktur e-commerce di seluruh perusahaan.
Facebook mengakuisisi WhatsApp seharga US$ 19 miliar pada tahun 2014 tetapi lambat dalam menghasilkan uang.
Aplikasi sudah membagikan kategori data pribadi tertentu, termasuk nomor telepon dan alamat IP pengguna, dengan Facebook.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Aceh Dimulai, MPU; Jangan Paksa Masyarakat Jika Tidak Mau
“Kami tidak menyimpan catatan tentang siapa yang mengirim pesan atau menelepon semua orang.