Apalagi dengan pohon bisa tumbang tiba-tiba.
Menurut Bakhtiar, saat ini warga telah mengungsi, menjauhi lokasi tanah bergerak, menuju lokasi yang lebih aman.
Namun, hal demikian tidak membuat kondisi psikologis warga tentram, karena hujan deras disertai tanah yang semakin menurun, disertai sungai meluap.
Membuat para warga masih dalam bayang-bayang ketakutan, terjadi hal yang tidak diinginkan.
Keuchik Lamkleng, Muhammad Fajri, turut menerangkan pada Serambinews.com, warga khawatir dengan pohon-pohon tumbang.
"Masyarakat mulai khawatir, takut pohon-pohon tumbang menimpa rumah mereka, apalagi, hujan semakin deras dalam beberapa hari terakhir," ujar Muhammad Fajri.
Untuk melihat kondisi terkini, Gampong Lamkleng, bisa disaksikan pada video di bawah ini.
Beberapa komentar warganet pada Facebook mengenai tanah bergerak di Desa Lamkleng, Aceh Besar.
"Dunia sdah tua jdi harus bnyak bertaubat saudara saudaraku maksiat ad dmn2a," tulis Nanin Setia
"Cikal bakal sungai baru," Idrus Sulaiman
"Kita ingat semua yg terjadi di bumi ini adalah ulah dari manusia itu sendiri, manusia makhluk yg paling sarakah di bumi semua dikuras habis, batu, kayu, tanah semua dijadikan santapan untuk kebutuhan hidup, jadi tak salah apa yg kita rasakan sekarang," Darmawati Darmawati.
"Waspada slalu musim hujan ini," Zainal Abidin.
Hasil Penelitian Prodi Teknik Geologi USK, Tanah Bergerak di Gampong Lamkleng Akibat Rayapan Tanah
Tim Prodi Teknik Geologi Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Khairul Ummam, mengatakan, pergerakan tanah yang terjadi sejak sepekan ini di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, untuk tahap awal ini, tim bisa simpulkan pergerakan tanah yang terjadi akibat rayapan tanah.
Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat.