Namun karena keterbatasan ekonomi membuat tidak semua keluarga bisa mempunyai rumah yang sehat dan nyaman ditempati.
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Di usianya sudah senja dan sakit-sakitan, Ismail (76) warga Gampong Mee Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie masih menaruh harapan.
Harapannya ini akan segera terwujud mendapat bantuan rumah duafa untuk tempat tinggalnya.
Rumah layak huni, sehat dan nyaman adalah keinginan setiap keluarga.
Rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai tempat perlindungan dari terpaan panas sinar matahari dan hujan, ancaman penyakit, serta serangan binatang.
Namun karena keterbatasan ekonomi membuat tidak semua keluarga bisa mempunyai rumah yang sehat dan nyaman ditempati.
Baca juga: Mensos Risma Bantu Pemulung Dapatkan Pekerjaan, Kerja Sama dengan BUMN
Baca juga: 9 Tips Meningkatkan Sel Darah Merah untuk Lawan Anemia
Baca juga: 10 Keutamaan Baca Sholawat Nabi, Berlimpah Keberkahan dan Pengampunan Dosa
Setelah istrinya salmiati (66) meninggal dunia, Kek Ismail tinggal bersama anaknya, dan seorang cucu yang piatu.
Dengan kondisi yang memilukan, tidur beralaskan tikar di lantai keramik alami ( tanah ), dan kalau hujan, keramiknya becek akibat atap dan dinding bocor.
Sementara itu, Manajer Program Sahabat Dhuafa, Said Safwatullah, Kamis (21/1/2021) menjelaskan atas bantuan rekomendasi Gubernur Aceh pihak Bank Aceh akan membantu melalui Dana CSR.
Pembiayaan dari Bank Aceh untuk rumah itu senilai Rp 60.000.000.
"Ini utuh untuk pembangunan rumah, tanpa ada potongan apapun atau hak apapun," kata Said Safwatullah.