Kajian Islam

Hukum Banyak Bicara dan Berdusta agar Orang Lain Tertawa, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Penulis: Syamsul Azman
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Abdul Somad (UAS)

SERAMBINEWS.COM - Hukum banyak bicara dan berdusta agar orang lain tertawa, simak penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS).

Ustad Abdul Somad mendapatkan pertanyaan dari para pelawak yang menghadiri pengajian.

Salah satu jamaah berprofesi pelawak (komedian) bertanya pada UAS.

Mengenai para komedian kerap dihadapkan dengan situasi harus mengarang cerita, agar para penonton tertawa.

Mendapat pertanyaan demikian, UAS memberikan jawaban dan jawabannya turut diposting pada Instagram ustadzabdulsomad_official, Senin (25/1/2021).

Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda: "Celakalah orang yang bercerita, lalu berdusta agar orang banyak tertawa. Celakalah dia. Celakalah dia" (HR. Ahmad, Abu Daud dan An-Nasa'i)

Baca juga: Apakah Merokok Menzalimi Diri Sendiri? Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Baca juga: Wafat Para Ulama Sebagai Tanda Kiamat Sudah Semakin Dekat ? Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Berikut ini penjelasan Ustad Abdul Somad.

Ada saatnya kita berilustrasi menceritakan suatu kisah, jadi sebenarnya para penulis novel Islam pun sebenarnya kisah itu ada yang fiktif atau dicampur dengan nyata.

Bahkan Buya Hamka menulis kisah campuran antara tenggelamnya kapal Van Der Wich adalah campuran antara nyata dan fiksi.

Apakah ketika orang bercerita tentang fiksi itu dia berdusta ? Tidak.

Jadi kita bisa bedakan itu antara orang yang betul-betul dia berdusta 'kemarin saya melakukan ini' padahal cerita itu tidak ada.

Beda dengan misalnya ia katakan 'saya ini ustadz seorang peragawan tapi peragawan pakaian anak-anak.

Mas Ginanjar sedang tidak bercerita 'kemarin di mall saya sedang memperagakan pakaian anak-anak pak ustazd, ketika saya pakai pakaian anak SMP semua ketawa, itu dusta.

Baca juga: Habib Muhammad Meninggal Dunia, Ustaz Abdul Somad Posting Kisah Pertemuan Berkesan di Banda Aceh

Sebenarnya dari balik kalimat itu Mas Ginanjar sedang menjatuhkan dirinya di hadapan orang lain dan kita tertawa ketika dirinya menjatuhkan dirinya.

Halaman
12

Berita Terkini