Buah yang selama ini kita kenal sebagai maja itu sebetulnya adalah berenuk, kadang dilafalkan brenuk atau bernuk (calabash tree, huingo, krabasi, atau kalebas).
Ada tiga spesies bernuk, yakni Crescentia cujete, Crescentia alata, dan Crescentia portoricensis.
Di Indonesia tumbuh berenuk spesies Crescentia cujete. Ketiga berenuk itu merupakan tanaman asli daerah tropis Benua Amerika, dan bukan tanaman asli Indonesia.
Rombongan berenuk masuk ke negeri kita karena dibawa bangsa Portugis dan Belanda. Jadi logikanya, tidak mungkin tumbuhan ini sudah ada di Jawa pada masa Kerajaan Majapahit.
Dengan kata lain, kalaupun Raden Wijaya dan anak buahnya saat itu mengklaim menemukan banyak pohon maja, sangat mungkin pohon maja itu bukan berenuk.
Berenuk spesies Crescentia alata berbentuk sama dengan Crescentia cujete, cuma ukuran buahnya saja yang lebih kecil.
Bentuk buahnya memanjang seperti labu air, berwarna hijau tua. Sering dijumpai tumbuh liar di halaman rumah atau kebun, juga sebagai tanaman peneduh jalan atau di taman perkotaan.
Bentuk tanaman, tajuk (percabangan), serta buah yang indah memang membuatnya cocok digunakan sebagai tanaman hias di taman.
Apalagi ketika ia sedang berbuah sangat lebat. Bentuk buahnya yang bulat, warnanya yang hijau segar serta ukurannya yang besar membuat buah ini kelihatan indah.
Baca juga: Terkait Remaja Setubuhi Anak di Bawah Umur di Kafe dan Salon, MPU Pidie: Bupati Cabut Izin Usaha
Ada juga maja asli Indonesia yang disebut bael (Aegle marmelos). Genus Aegle terdiri atas enam spesies: Aegle barteri, Aegle correa, Aegle decandra, Aegle glutinosa, Aegle marmelos, dan Aegle sepiaria.
Dari enam spesies ini, yang merupakan tanaman penting hanya Aegle marmelos. Selain disebut maja, tanaman ini juga dinamai maja batu atau maja manis.
Penambahan kata manis di sini jelas untuk membedakannya dari maja yang memang selama ini kita kenal berasa pahit.
Habitat asli bael tersebar mulai dari Pakistan, India, tenggara Nepal, Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Selain disebut bael, di negara-negara habitatnya, buah ini juga disebut Bilva, Bilwa, Bel, Koovalam, Koovalam, Madtoum, Beli Fruit, Bengal quince, Stone apple, atau Wood apple.
Di Jawa, tanaman maja tumbuh di dataran rendah, terutama di kawasan yang beriklim sangat kering.