SERAMBINEWS.COM - Era kejayaan Conor McGregor diyakini banyak pengamat sudah tamat.
Hal Itu terbukti setelah sang petarung Irlandia yang menjuluki dirinya The Notorius, alias "Si Kejam", keok saat lawan Dustin Poirier di laga UFC 257, pekan lalu.
Kekalahan ini membuat Conor McGregor kalah 3 kali dari 4 laga terakhir.
Lalu, apa yang membuat Conor McGregor kini jadi makin sering jadi pecundang?
Mentalitas Conor McGregor ketika sudah menerima banyak uang atas kesuksesannya, diyakini banyak pengamat menjadi satu penyebab utama.
Presiden UFC Dana White berkomentar perihal berkurangnya rasa "lapar" di diri McGregor, setelah ia makin menerima banyak uang hasil kesuksesannya.
Dana White meyakini gaya hidup mewah Conor McGregor membuatnya sulit untuk mempertahankan rasa lapar di oktagon UFC.
"Jika kamu ditawari kapal pesiar mewah, sulit untuk tetap menjadi ganas," kata Dana White.
"Ketika masih muda, ia masih lapar tetapi sekarang ia telah mendapatkan semua yang ia mau. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya,"
Kekalahan kontra Dustin Poirier memastikan setengah dekade yang jauh dari meyakinkan bagi seorang mega bintang seperti McGregor.
Pria asal Irlandia tersebut kalah dalam tiga dari empat pertarungan terakhirnya sejak mengalahkan Eddie Alvarez pada November 2016.
McGregor tumbang pada debutnya di olahraga tinju setelah kalah melawan Mayweather Jr dan juga kontra rival beratnya Khabib Nurmagomedov.
Terlebih lagi, McGregor dikalahkan secara submission oleh Khabib sebelum harus tumbang karena pukulan-pukulan Poirier.
Jurnalis tinju senior Sky Sports, James Dielhenn, juga meyakini soal uang dan gaya hidup McGregor mengubah segalanya.
Ia mengatakan titik balik peruntungan McGregor datang pada laga tinju akbar kontra Mayweather Jr pada Agustus 2017.
McGregor mendapat bayaran 100 juta dolar hanya dari fee pertarungan.
Jumlah uang senilai Rp1,4 triliun rupiah itu diyakini mengubah diri petarung asal Crumlin, Dublin, Irlandia ini.
Dielhenn mengatakan kalau hal ini kembali ke mentalitas McGregor.
Ia membandingkan dengan petinju terkaya dunia, Floyd Mayweather Jr yang hidup dalam kemewahan selama setengah lebih kariernya, tapi tetap menjaga performanya.
Dielhenn mengatakan Mayweather mampu mempertahankan rasa lapar di dirinya kendati mendapatkan hampir 1 miliar dolar AS sepanjang karier tinju gemilangnya.
Mayweather dapat mempertahankan level performanya walau ia terlibat dalam laga-laga tinju paling menguntungkan sepanjang sejarah olahraga tersebut kala ia menghadapi, dan menang, saat melawan dua rival terbesarnya, Oscar De La Hoya pada 2007 dan juga Manny Pacuqiao pada 2015.
Mayweather juga mendapatkan hampir tiga kali lebih banyak dari McGregor saat keduanya bersua.
Bayaran senilai 275 juta dolar tersebut merupakan fee sekali tanding terbesar sepanjang sejarah olahraga.
Partai tersebut adalah pertarungan ke-50 dan terakhir Mayweather di ring tinju.
Mayweather Jr pun telah berusara perihal kekalahan McGregor dari poirier.
"Ia tak akan pernah satu level dengan saya. Mindset saya ada di planet berbeda, skill saya tak bisa tersaingi, saya pemenang tulen," tuturnya.
"Saya banyak berbicara sampah tetapi setiap kali saya membuktikan diri!."
"Conor tak bisa menang di olahraganya sendiri tetapi ia selalu ingin kembali ke tinju untuk menghadapi Pacuqiao," ujar Mayweather lagi.
"Tak ada yang ingin melihat itu, seperti melihat remahan saya makan remahan satu lagi."
Dielhenn mengutarakan satu hal bahwa hidup mewah yang dijalani Mayweather tidak pernah mengurangi rasa laparnya.
"Mungkin hal terhebat dari 50 kemenangan dalam ringnya adalah Mayweather mempertahankan kejeniusan olahraga di mana ia bisa sangat mudah kehilangan hasratnya," tulisnya.
"Etos kerjanya membawa timbali balik kesuksesan di empat divisi berat dan berakhir dengan rekor 50-0."
Ia juga menyinggung soal pujian Devin Haney, sang juara tinju kelas ringan WBC, yang mengutarakan bahwa Mayweather masih bisa mengalahkan petinju-petinju yang lebih muda darinya.
Dielhenn bahkan menyinggung adanya paralel McGregor dengan Mike Tyson:
Kehadiran keduanya yang datang secara tiba-tiba dan menghentak, mengalahkan rival demi rival, karisma luar biasa, dan kejatuhan yang tak kalah cepat.
"Kejatuhan Tyson adalah kepedihan yang McGregor ingin hindarkan," tulisnya lagi.
"Ini adalah suatu pengingat bahwa di level elite, kemampuan Mayweather untuk berevolusi dan menanjak ketinggian senantiasa baru adalah tipe kehebatan yang langka." (*)
Baca juga: YouTube Perpanjang Hukuman Blokir Akun Donald Trump, Twitter Tutup Permanen
Baca juga: UPDATE Oknum ASN dalam Mobil Bergoyang Bersama Suami Orang, Begini Awal Kecurigaan Warga
Baca juga: Cek Dana Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) SD - SMA, Login pip.kemdikbud.go.id
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sama-sama Hujan Uang, Perbedaan Mentalitas McGregor dan Mayweather Jr Jadi Sorotan"
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Conor McGregor Nasibmu Kini : Tak Lagi Ganas di Ring, Diyakini Mental Kaget Dapat Uang Banyak, https://solo.tribunnews.com/2021/01/27/conor-mcgregor-nasibmu-kini-tak-lagi-ganas-di-ring-diyakini-mental-kaget-dapat-uang-banyak?page=all.
Editor: Aji Bramastra