Laporan Rasidan | Gayo Lues
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Puluhan warga di Desa Pepelah Kecamatan Pining Kabupaten Gayo Lues (Galus) masih bertahan di tempat pengungsian setelah terjadi tanah longsor.
Bahkan salah satu sekolah yakni SD Negeri Pepelah juga terancam longsor untuk saat ini.
Tanah longsor dan banjir di desa Pepelah terjadi setelah dilanda hujan deras sebelumnya menyebabkan 40 kepala keluarga (KK) mengungsi.
Bahkan hingga saat ini warga masih khawatir untuk kembali ke rumahnya dan dihantui rasa waswas saat terjadi hujan
Pengulu (Keuchik) Desa Pepelah, M Amin, kepada Serambinews.com, Jumat (29/1/2021) mengatakan, sebelumnya ada 40 KK yang mengungsi setelah terjadi tanah longsor dan banjir kiriman dari pegunungan saat terjadi hujan deras.
Baca juga: Pria Ancam Buka Aib Karena Putuskan Hubungan, Bagaimana Wanita Bersikap? Simak Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: VIDEO VIRAL Suami Mancing di Dapur karena Dilarang Istrinya Keluar Rumah
Dampak longsor dan banjir sebelumnya menyebabkan bangunan SDN Pepelah juga terancam amblas dan tertimbun longsor.
Hingga saat ini sebagian besar warga masih bertahan di tempat pengungsian.
Namun sebagian kecil warga mulai memilih untuk kembali ke rumahnya masing-masing terutama untuk aktivitas siang hari seperti memasak dan aktivitas lainnya.
"Warga sangat mendambakan segera direlokasi dari desa ke tempat yang lebih aman karena hingga saat ini warga masih diselimuti rasa takut akan terjadinya banjir dan tanah longsor susulan yang lebih parah," sebutnya.(*)