SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemerintah Iran pada Kamis (4/2/2021) menerima gelombang pertama vaksin virus Corona buatan luar negeri.
Negara itu masih berjuang untuk membendung wabah pandemi Covid-19 terburuk di Timur Tengah.
Pengiriman tersebut terdiri dari 500.000 dosis vaksin Sputnik V buatan Rusia.
Tiba di Bandara Internasional Imam Khomeieni Teheran dari Moskow, kantor berita semi-resmi Fars melaporkan.
Juga TV pemerintah Iran mengutip duta besar Teheran untuk Rusia, Kazem Jalali, yang mengatakan Iran telah memesan 5 juta dosis dari Rusia.
Dilansir AP, gelombang berikutnya akan tiba pada 18 Februari dan 28 Februari, kata Jalali.
Bulan lalu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei melarang Iran mengimpor vaksin Pfizer-BioNTech Amerika.
• Antropolog Inggris-Iran Lari Dari Penjara, Menapaki Pegunungan Turki Untuk Kembali ke Inggris
Termasuk Astrazeneca dari Inggris, yang mencerminkan ketidakpercayaan terhadap Barat.
Virus Corona sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 1,4 juta orang di Iran dan menewaskan lebih dari 58.000 orang.
Pada Desember 2020, Iran mulai menguji vaksin buatan sendiri pada manusia.
Kemudia mengatakan akan mendistribusikannya pada musim semi, garis waktu yang sangat agresif.
Sebelum pengembangan vaksin virus Corona yang dilacak dengan cepat tahun ini, metode pengujian untuk keamanan dan kemanjuran dengan uji coba massal bisa hingga satu dekade.
Negara itu juga mulai mengerjakan vaksin bersama dengan Kuba.
Mereka juga berencana mengimpor sekitar 17 juta dosis vaksin dari COVAX dan jutaan dari negara lain.
• Iran Bebaskan Pelaut Korea Selatan, Dari Indonesia dan Lainnya Belum Diketahui Nasibnya
Tetapi Iran sedang berjuang untuk mentransfer sekitar 220 juta dolar AS yang disimpan di bank-bank Korea Selatan untuk membayar vaksin Covid-19 melalui COVAX.