Puasa Rajab

Tak Ada Niat Khusus Puasa Sunnah di Bulan Rajab, Jika Ingin Dikerjakan, Seperti Ini Lafaznya

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bulan Rajab (media.irham.asia via tribuntimur.com)

Maka dari itu, jelas Ustadz Masrul, niat Puasa Rajab tergantung pada puasa sunnah mana yang dikerjakan.

SERAMBINEWS.COM - Niat Puasa Sunnah di Bulan Rajab? Adakah lafaznya secara khusus?  

Berikut ini adalah penjelasan dari Pimpinan Pondok Pesantren Babul Maghfirah Aceh Besar, Ustadz Masrul Aidi, Lc.

Sebentar lagi umat muslim akan memasuki bulan Rajab 1442 Hijriah.

Menurut penghitungan kalender Hijriah, awal bulan Rajab 1442 H akan jatuh pada Sabtu (13/2/2021).

Sebagaimana telah diketahui, bulan Rajab merupakan satu di antara 4 golongan bulan haram atau mulia (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab).

Mengenai bulan-bulan haram ini, Allah SWT telah berfirman dalam Qs At-Taubah ayat 36 sebagai berikut.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya:

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.

Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."

Ustadz H Masrul Aidi, Lc (Masrul Aidi/FB)

Puasa Rajab Sunnah atau Bidah? Berikut Penjelasan Buya Yahya pada Buletin Risalah Al-Bahjah

Penjelasan mengenai keempat bulan ini juga dijelaskan dalam hadist:

عَنْ أَبِى بَكْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا ، أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ، ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ 

Dari Abu Bakrah, dari Rasulullah Saw, “Sesungguhnya zaman itu beredar seperti bentuknya ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu dua belas bulan. Empat diantaranya adalah bulan haram (mulia). Tiga bulan berturut-turut; Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Dan Rajab Mudharr yang terletak antara Jumada (akhir) dan Sya’ban”. (HR. Al-Bukhari).

Pada bulan-bulan haram, umat islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah.

Salah satu bentuk amalannya adalah mengerjakan puasa sunnah, termasuk di bulan Rajab.

Namun, persoalan mengenai Puasa Sunnah Rajab sering menimbulkan kontroversi di kalangan umat islam.

Melansir dari Blog Ustad Abdul Somad dalam tulisannya yang mengupas mengenai hadist-hadist tentang keutamaan di Bulan Rajab, memberikan kesimpulan akhir bahwa tidak ada dalil secara khusus untuk melaksanakan puasa di bulan Rajab.

Tapi jika ada yang puasa di bulan Rajab secara umum, maka hal itu baik, karena ada hadist umumnya.

Apakah Boleh Menggabung Niat Puasa Rajab dengan Qadha Puasa Ramadhan? Simak Penjelasannya

Lalu, adakah lafadz niat secara khusus untuk Puasa Sunnah Rajab ?

Serambinews.com pada Kamis (11/2/2021) menghubungi Ustadz Masrul Aidi, Lc, yakni Pimpinan dari Pondok Pesantren Babul Maghfirah Aceh Besar untuk menanyakan hal ini.

Ustad Masrul kemudian menyampaikan bahwa tidak ada niat khusus untuk Puasa Sunnah di Bulan Rajab.

Hal ini karena tidak ada anjuran khusus untuk mengamalkan puasa sunnah di Bulan Rajab.

"Dari 4 bulan tersebut (bulan haram), hanya 2 bulan yang ada pada sunnah khusus, yaitu Zul Hijjah dengan puasa sunnah Arafah dan Tarwiyah, dan bulan Muharram dengan puasa Asyura dan Tasu'a," papar Ustad Masrul kepada Serambinews.com, Kamis (11/2/2021).

Di antara keempat bulan haram, yaitu ZulQaidah, Zul Hijjah, Muharram dan Rajab, hanya ada 2 bulan yang memiliki sunnah khusus.

Sedangkan bulan Rajab dan Zul Qaidah, tidak ada pada sunnah khusus.

Kendati demikian, jelas Ustadz Masrul, bulan Rajab tetaplah satu diantara 4 bulan istimewa dalam Islam.

Melaksanakan puasa atau ibadah lainnya di bulan haram memiliki fadhilah atau kemulian yang tinggi.

Oleh sebab itu, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah di bulan ini, salah satunya dengan berpuasa.

Doa Bulan Rajab dan Amalan yang Dianjurkan, Puasa Sunah hingga Bacaan Dzikir

Peringati Isra Miraj 27 Rajab 1441 Hijriyah, Ini Amalan yang Bisa Dilakukan

Niat Puasa Sunnah Rajab 

Berdasarkan penjelasannya diatas, Ustad Masrul menggaris bawahi bahwa tidak ada yang namanya puasa Sunnah Rajab dengan niat puasa Rajab.

"Yang ada adalah puasa sunnah yang dilakukan di bulan Rajab," tegas Ustad Masrul.

Maksudnya, di bulan Rajab umat muslim misalnya mengerjakan puasa sunnah, seperti Puasa Senin Kamis, Puasa Putih (puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 13,14 dan 15 di setiap bulan Hijriyah) atau puasa lainnya.

Maka dari itu, jelas Ustad Masrul, niat Puasa Rajab tergantung pada puasa sunnah mana yang dikerjakan.

Dengan kata lain, niat Puasa Rajab tidak harus melafadzkan 'Sahaja aku puasa....' , layaknya puasa sunnah atau wajib yang memiliki lafal khusus.

Akan tetapi, diniatkan sesuai dengan puasa sunnah (misal puasa Senin Kamis) yang dikerjakan. 

Hukum Puasa di Bulan Rajab

Ustadz Abdul Somad dalam tulisan di blognya, somadmorocco.blogspot.com, menuliskan beberapa hadis yang menunjukkan mengenai hukum puasa di bulan Rajab.

Lewat tulisannya itu, Ustad Abdul Somad alias UAS menyampaikan sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut.

عُثْمَانُ بْنُ حَكِيمٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صَوْمِ رَجَبٍ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِي رَجَبٍ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ

Artinya :

"Utsman bin Hakim al-Anshari berkata, “Saya bertanya kepada Sa’id bin Jubair tentang puasa di bulan Rajab, kami pada saat itu berada di bulan Rajab”.

Ia menjawab, “Saya telah mendengar Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah Saw melaksanakan puasa hingga kami mengatakan ia tidak berbuka, dan Rasulullah Saw berbuka hingga kami mengatakan Rasulullah Saw tidak puasa”. (Hadits riwayat Imam Muslim).

Menurut Imam an-Nawawi, tulis UAS, pada zahirnya, maksud Sa’id bin Jubair berdalil dengan hadits tersebut bahwa tidak ada larangan dan anjuran untuk berpuasa di bulan Rajab.

"Hukum puasa di bulan Rajab sama seperti puasa di bulan-bulan lain. Tidak ada hadits tentang puasa bulan Rajab, hadits melarang atau pun menganjurkan," tulis UAS menjelaskan pendapat Imam an-Nawawi. 

Hal ini sebagaimana dikutip dalam tulisannya berjudul 'Puasa Bulan Rajab' tertanggal 19 April 2015.

Akan tetapi, hukum asal berpuasa itu dianjurkan dalam kitab Sunan Abi Daud, bahwa Rasulullah Saw menganjurkan puasa di bulan-bulan haram atau mulia.

Sementara bulan Rajab adalah salah satu dari bulan haram atau mulia. Wallahu'alam bishawab. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Berita Terkini