Laporan Rizwan | Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Sejumlah masyarakat Kecamatan Tripa Makmur, Nagan Raya yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Tripa (Gempita) menyampaikan sikap penolakan terhadap rencana PT Indonesia Huahui Internasional Group yang akan menambang pasir di Krueng Tripa.
Penolakan itu diutarakan dalam pertemuan di Desa Lueng Keubeu Jaga, Tripa Makmur, Minggu (21/2/2021).
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Gempit,a Joni, anggota DPRK Nagan Raya, Suliman TA, sejumlah keuchik, tuha peut gampong, serta tokoh masyarakat di Kecamatan Tripa Makmur.
Ketua Gempita, Joni dalam keterangan tertulis kepada Serambinews.com, Minggu (21/2/2021), mengatakan, pertemuan ini bentuk gerakan solidaritas masyarakat Kecamatan Tripa Makmur untuk menolak perusahaan tersebut.
Sebab, urai Joni, kehadiran perusahaan tersebut, dikhawatirkan akan berdampak erosi sungai akan semakin parah.
Baca juga: Aceh Barat Usulkan Ratusan Formasi CPNS 2021 ke Menpan-RB
Baca juga: Pecatan TNI Dalangi Penculikan Anak, Batal Minta Tebusan & Pulangkan Korban Gegara Viral di Medsos
Baca juga: Jenazah Nawan Meninggal di Malaysia Dikebumikan di Manggeng Abdya, Suasana Haru Sangat Mendalam
"Krueng Tripa kerap terjadi erosi, banyak jalan amblas, rumah warga dan perkebunan terkena erosi,” ungkap Joni.
“Apalagi kalau akan ada tambang pasir yang mengeruk sepanjang sungai, tentu ini sangat berbahaya dan berpotensi terjadi erosi parah," tukasnya.
Selama ini, lanjutnya, masyarakat di Kecamatan Tripa Makmur sering mengalami banjir, terutama saat musim hujan.
"Jika tambang pasir sungai dibiarkan ada, bencana banjir akan terjadi setiap saat. Perusahaan yang untung, masyarakat yang menerima bencana," keluhnya.
Seperti diberitakan, perusahaan asal Bandung, PT Indonesia Huahui Internasional (IHI) Group merencanakan investasi di Nagan Raya.
Baca juga: Pendaftaran Pemilihan Putera-Puteri Kebudayaan Nusantara Aceh Gelombang I Berakhir
Baca juga: VIDEO - Tak Sanggup Lagi Beli Kuota Internet, Siswa Sempat Pamit Putus Sekolah
Baca juga: Sumpah Demi Allah, Nissa Sabyan Bantah Berselingkuh dengan Ayus, Begini Pengakuan Sang Ayah
Investasi yang akan dilakukan berupa penambangan pasir (galian C) di Krueng Tripa dalam kawasan Kecamatan Tripa Makmur dan Darul Makmur.
Namun, dalam presentasi di Aula Bappeda Nagan Raya, Rabu (17/2/2021), rencana tersebut menuai pro dan kontra dari masyarakat.
Hadir dalam pertemuan itu Sekda Ardimartha, Kepala Bappeda T Kamaruddin, Kadis Penanamanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pindu T Raja Pahlawan, Asisten II Setdakab Amran Yunus, dan sejumlah kepala dinas.
Selain itu, juga hadir Ketua Komisi III DPRK Zulkarnain dan Anggota DPRK Sulaiman TA, serta 14 keuchik dari Kecamatan Darul Makmur dan Tripa Makmur.
Pada kesempatan itu, Direktur Utama PT IHI Group, Heru Sudrajat Raharjo didampingi Direktur Samsul Bahri dan Direktur Cabang Aceh Faisal Rizal, menyampaikan rencana investasi di sektor galian c di hadapan Pemkab Nagan Raya dan perwakilan masyarakat.
Baca juga: VIDEO - Viral Nenek Jadi Model, Begini Kisahnya
Baca juga: Butuh Tenaga Guru dan Kesehatan, Formasi CPNS Aceh Tamiang Masih Menunggu Persetujuan Menteri
Baca juga: Abu Muda Pimpin Perti Abdya
"Masih rencana. Kami masih menjajaki," kata Heru. Pihaknya terlebih dulu akan mengurus semua kelengkapan agar kegiatan tersebut dapat terlaksana.
Namun dalam pertemuan itu sempat terjadi pro kontra. Sejumlah pejabat menyatakan dukungan asalkan kehadiran perusahaan benar-benar bermanfaat.
Namun, sejumlah aparatur desa menolak kehadiran perusahaan tersebut karena daerah mereka langganan banjir.
Hadirnya usaha penambangan pasir justru akan membuat desa mereka rawan longsor.(*)