Maling Miskin Ditembak, Curi Komputer Jalan Kaki ke Sekolah, Tak Punya Motor, Modal Cuma Obeng

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satreskrim Polres Pekalongan berhasil mengungkap kasus maling komputer di sekolah dan kantor balai desa.

SERAMBINEWS.COM, KAJEN -- Seorang buruh bangunan banting setir menjadi seorang pencuri karena sepi job.

Sangking miskinnya, pelaku jalan kaki saat beraksi mencuri komputer di sejumlah sekolah karena tak punya sepeda motor.

Pelaku hanya bermodal obeng dan karung untuk membawa hasil curian.

Pelaku bernama Slamet Riyanto (40) adalah seorang buruh bangunan.

Namun karena sepinya orderan akibat pandemi Covid-19 ia banting setir profesinya menjadi seorang pencuri.

Selama tiga bulan menjalani pekerjaan barunya sebagai maling, Slamet mengarahkan sasarannya ke sekolah dan perkantoran di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Tidak tanggung-tanggung warga Desa Pekiringanageng, Kabupaten Pekalongan ini membobol 8 lokasi.

Namun kini pria tersebut hanya bisa menyesali perbuatannya.

Ayah beranak tiga, sebelumnya sempat melawan saat dilakukan penangkapan oleh polisi.

Petugas terpaksa melumpuhkan dengan timah panas di kaki kirinya.

"Saya terpaksa melakukan hal ini karena untuk menafkahi anak dan istrinya.

Karena, orderan bangunan sepi," kata Slamet tersangka pencurian komputer kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/2/2021).

Ia mengaku, sudah melakukan ini sejak bulan Desember tahun 2020 hingga Febuari 2021.

"Saya mengambil komputer di lima sekolah dan tiga kantor desa di dua kecamatan yaitu Kecamatan Kajen dan Kecamatan Karanganyar," imbuhnya.

Selama melakukan aksinya, alat yang digunakan hanya obeng dan karung untuk mengangkut hasil curiannya.

Halaman
12

Berita Terkini