Baca tanpa iklan
SERAMBINEWS.COM, BEIJING - Partai Komunis China yang berkuasa merayakan secara resmi akhir dari kemiskinan ekstrem di Tiongkok.
Mereka memuji peran Presiden China Xi Jinping, bagian dari upaya memperkuat citranya sebagai pemimpin pembuat sejarah yang merebut kembali tempat yang sah di negaranya, sebagai kekuatan global.
Dilansir AP, Kamis (25/2/2021), peralatan propaganda telah menghubungkan kesuksesan nasional dengan Xi, termasuk memerangi virus Corona.
Kebangkitan China sebagai pencipta teknologi, dan misi bulan yang sukses pada Desember 2020.
Partai itu mengumumkan pada November 2020, dengan sedikit keriuhan, Tiongkok tidak lagi memiliki siapa pun yang berada dalam kemiskinan ekstrem.
Baca juga: China Tangkap Seorang Blogger, Merendahkan Perjuangan Tentara Melawan India
Angka terus turun dari perkiraan resmi hampir 99 juta orang yang hidup dengan pendapatan tahunan kurang dari 2.300 yuan atau 355 dolar AS per orang satu dekade lalu.
Kampanye propaganda skala penuh yang diluncurkan bulan ini telah memenuhi surat kabar dan gelombang udara yang dikendalikan negara.
Dengan laporan tentang tonggak anti-kemiskinan dan peran pribadi Xi di dalamnya.
Mereka memuji Xi dengan meluncurkan inisiatif tak lama setelah mengambil alih kekuasaan pada tahun 2012.
Sehingga, memungkinkan China untuk mengalahkan selama satu dekade target 2030 yang ditetapkan oleh Bank Dunia untuk menghilangkan kemiskinan ekstrim.
Sebuah laporan oleh surat kabar partai People's Daily minggu ini tentang lompatan bersejarah mengacu pada Xi dengan nama lengkap dan gelarnya sebagai pemimpin partai 121 kali.
Baca juga: China Menolak Tuduhan Genosida di Xinjiang, PBB Dapat Mengunjungi Kapanpun
"Sekretaris Jenderal Xi Jinping telah berdiri di ketinggian strategis dalam membangun masyarakat yang makmur dengan cara menyeluruh dan mewujudkan impian Tiongkok," kata surat kabar itu.
Acara tersebut memberikan trofi politik kepada partai yang berkuasa menjelang perayaan 100 tahun pendiriannya tahun ini.
Itu terjadi pada saat ekonomi China tumbuh lagi setelah virus Corona sementara Amerika Serikat, Eropa, dan daerah lain masih berjuang dengan wabah.
Partai itu mengatakan telah mencapai tonggak sejarah.
Baca juga: Inggris Minta PBB Desak China Beri Akses ke Wilayah Muslim Xinjiang
Meskipun harus mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menutup sebagian besar ekonomi China pada awal 2020 untuk melawan virus Corona.(*)