Tips dan trik pilih formasi jabatan seleksi CPNS
Antara formasi jabatan dengan jumlah kuota banyak dan sedikit, mana yang sebenarnya lebih berpeluang tinggi untuk lulus ?
Ya, itulah pertanyaan utama jika hendak memilih formasi jabatan pada seleksi CPNS.
Sebagai gambaran untuk meluruskan kebingungan tersebut, mari kita mulai analisa ringannya terkait harus memilih kuota kecil atau besar.
Sebagai contoh, pada CPNS 2019 terdapat banyak formasi untuk lulusan SMA.
Di Kemenkumham misalnya, formasi untuk lulusan SMA kuotanya cenderung besar hingga mencapai ribuan.
Tetapi di Kementerian KLHK, formasi untuk lulusan SMA cenderung sedikit.
Baca juga: CPNS 2021 – Diumumkan Maret Ini, 7 Daerah di Aceh Telah Usul Formasi CPNS/PPPK 2021, Ini Rinciannya
Kuota yang tersedia paling hanya ada 1 untuk setiap balai taman nasional.
Begitu juga untuk formasi sarjana hukum. Di Mahkamah Agung, kuota formasi jabatan yang menerima lulusan hukum bisa mencapai 200 kursi untuk satu formasi jabatan.
Sementara di instansi lain baik pemda, pemprov, maupun kementerian penerimaan kuota untuk sarjana hukum di tiap formasi jabatan hanya berkisar antara 1 kursi sampai 9 kursi.
Jika dihadapkan dengan persoalan itu, instansi mana yang sebaiknya dipilih oleh pelamar?
Mari kita simak beberapa datanya merujuk pada CPNS 2019.
Di Kemenkumham, untuk jabatan pengelola bantuan hukum tersedia kuota sebanyak 79 kursi.
Nilai akhir tertinggi untuk formasi ini adalah 82.800, dan terendah yang lulus atau urutan ke 79 adalah 75.560.
Pada formasi jabatan analis hukum direktorat tindak pidana, kuota yang tersedia ada 3 kursi.