Jika betul dihibah maka harus dibuktikan dengan surat sah dan dapat buktikan secara hukum.
Laporan Nur Nihayati | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Puskesmas Pembantu (Pustu) Beuah di Kemukiman Delima, Pidie sangat memprihatinkan.
Sebetulnya masyarakat bersedia menyediakan lahan sekira 2 Ha namun hal itu harus dibuktikan surat hibah yang sah.
"Jika betul dihibah maka harus dibuktikan dengan surat sah dan dapat buktikan secara hukum.
Barulah nanti direncanakan pembangunan," demikian Asisten II Setdakab Pidie, Buchari AP MSi kepada Serambinews.com, Senin (8/3/2021).
Hal senada sebelumnya juga dijelaskan Plt Kepala Dinas Kesehatan Pidie, Turno Junaidi SKM MKM yang mengatakan hal senada.
Nah jika masyarakat sepakat maka harus dibuat surat hibah.
Baca juga: Akhirnya, Kaesang Angkat Bicara: Masalah Pribadi Tidak Etis untuk Diumbar
Baca juga: Kisah Arsyifa Bayi Tanpa Bola Mata, Ibunya Rasakan Ini Saat Hamil, Ayahnya Bekerja Penambal Ban
Baca juga: Kapolda Aceh Buka Rakerwas Tahun 2021
Secara terpisah, Imum Mukim Beuah Tgk Abu Bakar Isya ditanyao terpisah mengaku, surat hibah belum ada. Cuma pihaknya siap mengurus mempersiapkan.
"Surat keterangan sudah ada. Kalau surat hibah kami akan siap memprosesnya untuk membangun Pustu yang layak ini," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Puskesmas Pembantu (Pustu) Beuah terletak di Kemukiman Beuah, Kecamatan Delima, Pidie rawan banjir.
Kondisi bangunannya juga sudah banyak rusak.
Plafon sudah bolong, dinding dan lantai juga retak.
Tiap hujan deras turun maka lokasi Pustu itu tergenang banjir.
Di satu sisi, masyarakat berkomitmen menyediakan lahan seluas 2 Hektare untuk lokasi pembangunan Pustu tersebut plus Perumahan tim medis dan sarana pendidikan.
“Kami sangat prihatin kondisi Pustu ini.
Sangat tidak layak huni lagi.
Kami sudah siapkan lahan lebih kurang 2 hekatare, dan itu sudah kita bebaskan masing masing untuk lembaga pendidikan, kesehatan lengkap dengan perumahan tim medis” kata Imum Mukim Beuah, Tgk Abubakar Isya, beberapa hari lalu.
Karena itu, kata Abubakar warga yang berdomisili di Kemukiman Beuah, sangat berharap Pemkab Pidie dapat segera membangun baru gedung Pustu berikut fasilitas perumahan tim medis pada lahan yang telah dibebaskan oleh warga.
Saat ini sebut dia, bangunan Pustu Kemukiman Beuah, tidak layak pakai lagi.
Selain sempit dan kumuh, bagunan Pustu Beuah juga rawan bajir karena posisinya berada tidak jauh dari bantaran sungai.
Hal senada juga dikatakan, Muslim Saad, Tuha Puet, Gampong Mesjid Beuah.
"Banyak warga yang tinggal di sini ketika sakit pada malam hari harus dilarikan ke RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli, karena di sini tidak ada petugas yang tinggal," katanya.
Hal itu lantaran petugas Pustu tidak bisa tinggal di tempat, karena kondisi Pustu memang tidak layak.
Menurut dia, keadaan Pustu sangat memprihatinkan ruang pemeriksaan pasien kumuh, sempit, kotor ditambah letaknya langsung berada di sisi bantaran sungai.
Karena itu sebut Muslim Saad, saat ini warga Kemukiman Beuah sangat berharap kepada Pemkab Pidie untuk dapat membangun baru Pustu Beuah lengkap dengan fasilitasnya.
Pejabat Pelaksana Tugas (PLT) Kadis Kesehatan Kabupaten Pidie Turno Junaidi MKM mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti.
"Kami sangat menghargai harapan masyarakat Kemukiman Beuah, Kecamatan Delima yang sangat berharap segera dibangun barubagunan Pustu lengkap dengan fasilitas penunjang kesehatan.
Namun hal itu kata dia akan diusulkan dalam Musrenbang kecamatan, jika pun tidak tertampung kita masukkan dalam rencana kerja (Renja) dinas kesehatan tahun 2022.
Untuk itu kami meminta kepada para aparatur gampong mengusul dalam Musrenbang yang sedang berlangsung ini," demikian Plt Kadiskes, Turno Junaidi. (*)