SERAMBINEWS.COM - SPer Kamis (11/3/2021) sudah ada delapan negara di Eropa yang menangguhkan penyuntikan vaksin AstraZeneca.
Sejumlah negara ini melakukannya karena ada laporan pembekuan darah pada mereka yang telah disuntik vaksin AstraZeneca.
Denmark menjadi yang pertama mengumumkan penghentian ini.
Pihak berwenang kesehatan Denmark menyebut penghentian sementara itu adalah tindakan pencegahan.
Belum ada kepastian mengenai adanya hubungan antara vaksin dan pembekuan darah.
Badan Obat-obatan Eropa (EMA) mengatakan sampai 9 Maret ada 22 kasus pembekuan darah dari 3 juta orang lebih yang divaksinasi di Wilayah Ekonomi Eropa.
Baca juga: Krisdayanti Dipastikan Hadir di Pernikahan Aurel-Atta Halilintar: Semua Udah Baik-baik Aja
Kemudian Austria pada Senin (8/3/2021) menyusul Denmark dengan menangguhkan penyuntikan vaksin virus corona AstraZeneca.
Penyebabnya adalah perawat berusia 49 tahun yang meninggal akibat pembekuan darah yang parah, beberapa hari setelah disuntik vaksin corona tersebut.
Namun, pada Rabu (10/3/2021) EMA menyampaikan, penyelidikan awal menunjukkan kasus kematian perawat tersebut tidak terkait dengan vaksin AstraZeneca.
Sementara itu, Islandia dan Norwegia hari ini mengumumkan penangguhan penyuntikan vaksin AstraZeneca, yang diikuti oleh Denmark.
Baca juga: Gubernur Aceh Nova Iriansyah Lantik Dailami Sebagai Wakil Bupati Bener Meriah
Empat negara Eropa lainnya yaitu Estonia, Latvia, Lithuania, dan Luksemburg turut menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca, yang telah dikirim ke 17 negara Eropa.
AstraZeneca perusahaan Inggris-Swedia yang mengembangkan vaksin Covid-19 bersama Universitas Oxford membela keamanan produknya.
"Keamanan vaksin telah dipelajari secara ekstensif dalam uji klinis fase III, dan data peer-review menegaskan vaksin secara umum diterima dengan baik," kata juru bicara mereka kepada AFP.
Inggris yang gencar melakukan vaksinasi dengan AstraZeneca juga menyebutnya aman dan efektif.
Penangguhan vaksinasi Denmark akan ditinjau lagi setelah dua minggu, sehingga target seluruh populasi orang dewasa yang divaksinasi bergeser ke pertengahan Agustus, dari yang semula awal Juli.